Keputusan Thiago Silva kembali ke Fluminense pada 2024 bukanlah nostalgia semata. Setelah menutup kariernya di Chelsea, ia memilih pulang ke klub yang membesarkannya demi satu tujuan, yaitu mengangkat Fluminense ke panggung dunia. Kemenangan atas Inter Milan dan Al Hilal menjadi bukti, misi itu tidak sekadar mimpi belaka.
Fluminense bukanlah tim yang berisi pemain muda. Dengan rata-rata usia pemain di atas 31 tahun dan keberadaan pemain seperti Fabio Deivson(44), Samuel Xavier (35), dan German Cano (37), klub ini lebih menyerupai kumpulan veteran. Namun, justru dengan kombinasi itu, Silva menemukan kembali semangat juang dan rasa memiliki yang tulus. Ia tidak hanya pulang kampung, tetapi juga benar-benar kembali untuk menang.
Pada semifinal Piala Dunia Antarklub nanti, Silva akan memimpin Fluminense melawan Chelsea, mantan klub yang ia bela selama 4 musim dan tempat kedua anaknya masih berlatih. Meski memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan The Blues, ia tetap bakal tampil profesional dan fokus membawa timnya menuju final Piala Dunia Antarklub. Momen reuni ini akan berlangsung pada Rabu (9/7/2025) dini hari pukul 02.00 WIB.
Di tengah ingar bingar sepak bola yang semakin cepat berubah, Thiago Silva tampil sebagai pengecualian yang memukau. Ia membuktikan dedikasi, kepemimpinan, dan kecintaan terhadap permainan dapat membuat seorang pemain tetap relevan, bahkan ketika telah menginjak usia kepala empat.