Jauh sebelum berseragam biru, Estevao Willian sudah dikenal publik Brasil dengan julukan Messinho karena gaya bermainnya yang penuh dribel dan kreativitas. Kembali mengutip BBC, ia menjadi pemain termuda yang mencatat 20 keterlibatan gol di Serie A Brasil dengan 12 gol dan 8 assist, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh Neymar Junior. Catatan itu membuatnya banyak dilirik klub-klub besar Eropa.
Chelsea akhirnya memenangkan persaingan dengan menebusnya dari Palmeiras seharga 51 juta pound sterling atau setara Rp1,132 triliun. Paris Saint-Germain, Real Madrid, dan Bayern Munich sempat mengajukan penawaran, tetapi Estevao memilih Chelsea karena yakin kepada visi Enzo Maresca dalam membangun generasi muda. Keputusannya itu menandai kepercayaan pemain muda terhadap proyek jangka panjang Chelsea yang memadukan akademi lokal dan talenta internasional.
Dalam sistem taktik Enzo Maresca, Estevao bukan sekadar pemain sayap eksplosif. Pelatih Italia itu telah memproyeksikannya sebagai calon false 10, posisi yang memungkinkan dia bermain lebih ke dalam seperti peran Cole Palmer pada musim sebelumnya. Adaptasi posisi ini menunjukkan betapa cepatnya ia dipersiapkan untuk peran sentral jangka panjang.
Perannya kini lebih dari sekadar angka statistik. Estevao menjadi representasi arah baru Chelsea, klub yang berani menaruh kepercayaan kepada pemain usia muda sebagai fondasi identitas. Dengan kombinasi teknik, keberanian, dan etos kerja, ia menghadirkan optimisme di ruang ganti dan tribun yang sempat kehilangan daya tariknya.
Dua penampilan besar pada Estevao Willian pada Oktober 2025 mengubah arah proyeksinya sebagai bagian penting Chelsea era modern. Ia bukan lagi prospek masa depan, melainkan bukti visi regenerasi klub mulai memberi hasil nyata di lapangan.