Pertengahan April lalu, dunia sepak bola sempat dibuat heboh oleh deklarasi pembentukan European Super League. Rencana tersebut membuat sepak bola Eropa tampak akan memiliki sebuah kompetisi baru. Namun, lewat gelombang protes yang besar, kompetisi ini batal terlaksana.
Terlepas dari European Super League, sejatinya sepak bola Eropa memang akan memiliki sebuah kompetisi baru mulai musim depan. Kompetisi tersebut bernama Europa Conference League. Berbanding terbalik dengan European Super League yang ekslusif, Europa Conference League justru merupakan kompetisi yang bersifat inklusif.
Bagaimana bisa? Apa pula sebenarnya Europa Conference League? Bagaimana format kompetisinya? Siapa pesertanya? Tulisan ini berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.