Georges Mikautadze, Top Skor Ligue 2 yang Bawa FC Metz Naik Kasta
Nama Georges Mikautadze menyeruak setelah dinobatkan sebagai top skor sekaligus pemain terbaik Ligue 2 Prancis 2022/2023. Berkat kontribusi gol dan umpannya, FC Metz berhasil naik kasta dan berhak berlaga di Ligue 1 2023/2024. Beberapa klub pun dikabarkan tertarik untuk menariknya dari timnya saat ini.
Sebuah pencapaian yang indah, tetapi tak ia dapat dengan mudah. Meski lahir di Prancis dan memulai kariernya di akademi sepak bola milik klub raksasa Prancis Olympique Lyonnaise, Mikautadze harus merantau ke beberapa klub kecil untuk melangkah ke jenjang profesional. Proses yang melelahkan, tetapi sebenarnya lumrah untuk pesepak bola. Lebih lengkapnya, simak perjalanan karier Georges Mikautadze berikut.
1. Pernah gagal masuk tim muda Lyon
Melansir wawancaranya di situs resmi Ligue 2, Georges Mikautadze lahir di Lyon dan secara natural memilih untuk mengenyam pendidikan sepak bola di Olympique Lyonnais. Ia bertahan di sana selama kurang lebih 7 musim. Pada usia 14 tahun, Mikautadze gagal lolos ke tim kelompok usia dan memilih pindah ke klub tetangganya, AS Saint-Priest.
Klub itu memberinya banyak kesempatan. Dalam kurun waktu 2 tahun, Mikautadze bermain untuk tim U-16, U-17, dan U-19. Ia kemudian ditarik FC Metz yang jaraknya sekitar 4 jam dari kota asalnya. Lagi-lagi Mikautadze belia harus merasakan kembali pahitnya penolakan. Jam bermainnya turun drastis dan Metz pun meminjamkannya ke klub divisi dua Belgia, RFC Seraing.
Saat bersama Seraing pula, bakat Mikautadze tercium pelatih Timnas Georgia, Willy Sagnol. Ia pun dipanggil debut untuk keperluan Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan UEFA Nations League 2022/2023. Meski lebih sering dipasang jadi pemain pengganti, pengalaman ini tergolong berharga untuk pemain seusianya.
2. Sukses pada musim debutnya di tim utama FC Metz
Setelah menghabiskan dua musim di Belgia, masa pinjaman Mikautadze di Seraing diakhiri. Ia kembali ke training ground FC Metz menjelang bergulirnya musim 2022/2023. Sebagai debutan, tak ada ekspektasi lebih yang tersemat pada Mikautadze, tetapi performanya melampaui dugaan banyak orang.
Pelatih Metz, László Boloni tak ragu menurunkannya sebagai starter. Ia diberi posisi nomor 9 alias striker utama, sesekali jadi pemain sayap. Kepercayaan Boloni ia buktikan dengan catatan 23 gol dan 8 assist dalam 37 pertandingan Ligue 2. Statistik tersebut termasuk fakta bahwa ia hanya absen sekali di Ligue 2.
Metz memang kalah akumulasi poin dari sang juara Ligue 2, Le Havre. Namun, jumlah gol yang mereka ciptakan sepanjang 2022/2023 jauh melampaui sang rival, yakni sebanyak 61 dibanding 46. Angka itu berarti bahwa sang pemain terlibat dalam kurang lebih 50 persen gol yang diciptakan timnya.
Catatan gol itu juga membuatnya merebut gelar top skor tunggal. Selisihnya jauh dari pesaing terdekatnya, Alexandre Mendy (SM Caen) dan Jean-Philippe Krasso (AS Saint-Étienne) yang masing-masing mengantongi 19 dan 17 gol. Sebuah musim debut yang spesial dan layak dikenang. Tak semua pemain bisa merasakan privilese ini.
3. Beberapa klub dikabarkan mendekatinya
Dengan berakhirnya musim 2022/2023, jendela transfer pun terbuka. Nama Georges Mikautadze turut terangkat. Beberapa klub Serie A dan English Premier League (EPL) dikabarkan mengincarnya. Rumor paling santer terdengar dari Burnley FC yang baru saja promosi ke EPL.
Belum ada kepastian dan konfirmasi resmi soal rumor ini. Namun, Transfermarkt memprediksi harga pasar striker asal Georgia ini naik dua kali lipat. Dari yang hanya 3 juta euro (Rp48 miliar) pada Oktober 2022, menjadi 6 juta euro (Rp96 miliar) pada April 2023.
Satu musim luar biasa untuk seorang Georges Mikautadze. Menarik untuk melihat perkembangan kariernya pada 2023/2024 nanti. Akankah ia jadi bintang baru asal Georgia?