Pemain Brunei Darussalam (kiri) dan Indonesia (kanan) sedang berebut bola. (Pssi.org)
Pada laga Indonesia vs. Brunei Darussalam, pasukan Tebuan menerapkan pola bertahan. Hal ini terlihat dari pola 4-5-1 yang digunakan oleh Mario Rivera, juru taktik Brunei. Pada pola ini, Mario Rivera hanya menempatkan satu penyerangnya di depan. Selebihnya, ia menempatkan lima pemain di lini tengah dan empat pemain di lini belakang. Pola ini sempat membuat para pemain Indonesia kerepotan masuk ke jantung pertahanan Brunei di babak pertama.
Jika pelatih Brunei Darussalam menggunakan pola bertahan, maka Shin Tae Yong memilih untuk menggunakan pola menyerang. Skema 4-2-4 yang dipilih menempatkan empat penyerang di lini depan, dua pemain di lini tengah, dan empat pemain belakang. Dua pemain naturalisasi, Marc Klok dan Sandy Walsh berduet menjaga lini tengah. Di lini depan terdapat nama-nama, seperti Dendy, Dimas Drajat, dan Sadil Ramdhani. Lini belakang dihuni Arhan Pratama, Rizky Ridho, Elkan Baggot, Asnawi Mangkualam, dan Nadeo Argawinata.
Sejak menit awal, Indonesia mengepung area pertahanan Brunei Darussalam. Pada babak kedua, pemain Brunei Darussalam terlihat mulai kelelahan sehingga para pemain Indonesia mulai bisa menembus daerah pertahanan Brunei. Selain itu, masuknya Ramadhan Sananta, Ricky Kambuaya, Witan Sulaiman, dan Egy Maulana Vikri ampuh mengubah permainan menjadi lebih agresif.