Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Khvicha Kvaratskhelia (twitter.com/sscnapoli)

Napoli mengalami penurunan performa cukup drastis pada 2023/2024. Padahal, I Partenopei berstatus juara bertahan Serie A Italia pada 2022/2023. Napoli menampilkan sepak bola modern dengan mengutamakan sirkulasi bola pendek dalam membangun serangan ketika menjuarai Serie A Italia pada musim tersebut. Mereka menjadi sedikit dari klub Italia yang tidak menganut filosofi catenacio.

Namun, I Partenopei seolah kehilangan jati dirinya pada 2023/2024. Mereka sudah terlempar dari perburuan gelar juara Serie A Italia dan kini tertahan di peringkat ke-7 dengan perolehan 50 poin. Napoli juga tersingkir dari Liga Champions Eropa pada babak 16 besar setelah kalah dari Barcelona.

Lantas, apa yang membuat performa Napoli begitu jeblok pada 2023/2024? Berikut analisisnya.

1. Kegagalan manajemen mempertahankan Luciano Spalletti

Luciano Spaletti (sscnapoli.it)

Luciano Spalletti menjadi sosok paling berjasa bagi Napoli saat meraih gelar juara Serie A Italia 2022/2023. Ia termasuk salah satu manajer asal Italia yang memainkan sepak bola modern. Gaya permainan seperti membuat I Partenopei meraih kemenangan secara konsisten sekaligus menampilkan permainan indah.

Spalletti juga berhasil memaksimalkan segala potensi yang ada di dalam timnya. Ia sukses mengangkat kepercayaan diri Victor Osimhen sehingga lebih tajam di lini depan. Spalletti bersama timnya juga mampu menemukan bakat Khvicha Kvaratskhelia yang menjadi tandem Osimhen di lini depan serta sosok bek tangguh bernama Kim Min Jae.

Sayangnya, meski telah memberikan prestasi bersejarah bagi Napoli, presiden klub, Aurelio De Laurentiis, tidak memberikan dukungan dan apresiasi kepada Spalletti. Keduanya berkonflik karena masalah kontrak sang manajer. Spalletti memutuskan mengundurkan diri usai membawa Napoli meraih gelar juara Serie A Italia 2022/2023. Awal mula kehancuran Napoli berawal dari kepergian Spalletti ini.

2. Kesalahan dalam menunjuk manajer baru pengganti Luciano Spalletti

Editorial Team

Tonton lebih seru di