Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
fcbarcelona.com

Lionel Messi membuka musim 2020/2021 dengan baik, permainan yang seperti biasanya dengan pelatih baru. Akan tetapi, Messi masih minim gol dan hingga kini hanya mencetak dua gol melalui titik putih di kotak penalti.

Sejak era Ronald Koeman, banyak sekali perubahan yang dilakukan terutama dalam merotasi beberapa pemain muda yang masih minim kreativitas. Berikut ini lima faktor utama tumpulnya Lionel Messi semenjak dilatih oleh Ronald Koeman, apa saja?

1. Tandem Messi sebagai pemantul bola sudah tidak ada

fcbarcelona.com

Jika melihat musim-musim sebelumnya, Messi selalu memiliki tandem penyerang murni yang sesuai seperti Luis Suarez, David Villa, hingga Samuel Eto'o yang memberikan suplai bola dan berperan sebagai pemantul bola untuk Lionel Messi.

Peran tandem Messi sebelumnya mampu memecah konsentrasi lawan di area pertahanan dan memberikan ruang gerak bagi Messi untuk leluasa mencetak gol.

2. Ronald Koeman sering menempatkan Messi sebagai penyerang tunggal

fcbarcelona.com

Skema Ronald Koeman tentu berbeda dengan pelatih sebelumnya, sang pelatih menggunakan jasa Ansu Fati dan Messi sebagai lini depan dan lini tengah diisi oleh Frenkie De Jong dan Sergio Busquets, lalu untuk gelandang sayap diisi oleh Coutinho dan Pedri. Peran Griezmann akan semakin tenggelam karena tak mendapatkan posisi yang sempurna dalam skema Koeman.

Leo Messi yang bermain sebagai penyerang murni akan sangat sulit dalam mencetak gol, karena postur tubuh yang mungil dan tak bisa menerobos sendirian. Maka, dirinya harus bermain mundur untuk menarik bek lawan ke luar dari kotak penalti dan memberikan umpan lambung ataupun umpan terobosan kepada rekan setimnya yang berada pada ruang kosong di jantung pertahanan.

3. Posisi false nine sempat dicoba Messi pada laga El Clasico

fcbarcelona.com

Pada laga El Clasico sebelumnya, Barcelona harus mengakui kekalahan 3-1 dari Real Madrid. Skema yang dijalankan Koeman memanfaatkan Lionel Messi untuk kembali ke posisi terbaiknya sempat memberikan dampak yang sangat baik. Messi menunjukkan permainan yang lebih agresif namun masih belum memberikan dampak yang maksimal bagi tim untuk meraih kemenangan.

4. Suplai bola cepat ke Messi dari lini tengah tak seperti Xavi dan Iniesta

fcbarcelona.com

Akar permasalahan dari suplai bola yang minim ke Lionel Messi  memang menjadi salah satu hal utama yang perlu dibenahi. Messi sebelumnya dapat dimanjakan oleh Xavi dan Iniesta dalam mendapatkan bola disaat yang tepat. Hal itu membuat Messi lebih banyak mencetak gol dan tak mengalami kesulitan dalam meraih top skor setiap musim.

Para pemain muda yang dimiliki El Barca masih berada pada tahap adaptasi yang harus menyesuaikan diri dengan gerakan Messi di lapangan. Penentuan waktu dalam memberikan passing bola yang tepat akan sangat berpengaruh dalam jalannya laga.

5. Transisi antara bertahan dan menyerang masih sangat buruk

fcbarcelona.com

Bek tengah Barcelona masih diisi Gerard Pique, namun posisi Pique lebih leluasa dalam menyerang sehingga dibutuhkan satu bek yang menjadi ujung pertahanan Barca. Hal ini belum dimiliki El Barca, apalagi umur Pique yang sudah tak lagi muda tentu menjadi salah satu penyebab utama Barca sulit melakukan pertahanan dengan baik. 

 

Para pemain Barcelona dari lini tengah dalam melakukan transisi pertahanan masih kurang baik sehingga tim lawan seringkali dengan mudah menerobos dan mencetak gol. Hal ini pekerjaan penting bagi Koeman dalam memperbaiki lini pertahanan yang masih belum stabil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team