Sebenarnya, sempat ada kejadian sebuah pertandingan berakhir dengan skor 149-0 di Madagaskar pada 2022 silam, ketika AS Adema mengalahkan SO l'Emyrne. Tapi, hal itu terjadi karena para pemain SO l'Emyrne dengan sengaja melakukan gol bunuh diri sebagai protes atas keputusan wasit.
Terkait kasus yang satu ini, CEO Kahunla Rangers, Eric Kaitell, turut menanggapi kejadian tersebut melalui media sosialnya. Dia mengutuk dengan keras segala perilaku tidak sportif lawan kepada timnya.
"Saya ingin memulainya dengan meminta maaf kepada para penggemar sepak bola di negara ini dan dunia pada umumnya, atas hasil pertandingan ganjil dari Kahunla Rangers. Kami akan bersikap kooperatif dalam kasus ini," kata Kaitell dilansir Give Me Sport.
Sementara, General Manager Lumbebu, Mohamed Jan Saeid Jalloh, mengaku tidak menyadari adanya keanehan selama laga tersebut berlangsung. Dia juga merasa tudingan match fixing yang dialamatkan kepada timnya itu salah besar.
"Saya tak tahu adanya match fixing. Saya merasa frustrasi dan di beberapa momen bahkan meninggalkan lapangan dengan perasaan marah. Saya tak konsentrasi. Jadi, tak sadar berapa gol yang bersarang ke gawang kami," ujar Jalloh.