Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo Barcelona
ilustrasi logo Barcelona (unsplash.com/fikrirasyid)

Intinya sih...

  • Goran Vucevic minim bermain karena aturan pemain asing

  • Goran Vucevic sempat berkonflik dengan Johan Cruyff sebelum akhirnya dipinjamkan

  • Goran Vucevic kembali ke Barcelona sebagai pemandu bakat pada 2017

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sejak terbentuk pada 1899, Barcelona tercatat sudah diperkuat empat pemain asal Kroasia per 19 Desember 2025. Mereka adalah Goran Vucevic, Robert Prosinecki, Ivan Rakitic, dan Alen Halilovic. Vucevic menjadi yang pertama melakukannya pada 1992—1997.

Sayangnya, tercatat sebagai aset Barca selama 5 tahun, Vucevic tidak meninggalkan jejak berarti. Namun, kegagalan itu bukan salahnya seorang. Mantan gelandang ini mengalami serangkaian ketidakberuntungan yang membuatnya gagal memenuhi potensinya.

1. Goran Vucevic minim bermain karena aturan pemain asing

Goran Vucevic bergabung dengan Barcelona dari Hajduk Split pada musim panas 1992. Ketika itu, Barcelona baru saja meraih trofi Liga Champions Eropa (UCL) pertamanya dan mengawinkannya dengan gelar juara LaLiga Spanyol serta Piala Super Spanyol. Oleh karenanya, standar tim asuhan Johan Cruyff tersebut jelas begitu tinggi.

Namun, Vucevic tidak takut untuk bersaing karena memiliki reputasi yang juga mentereng. Pemain setinggi 1,83 meter yang lahir pada 18 Mei 1971 itu membantu Split menjuarai Liga Kroasia pada 1991/1992. Ia bahkan terpilih sebagai pemenang penghargaan Zuta Majica Sportskih Novosti yang diberikan kepada pemain terbaik sepanjang musim.

Sayangnya, Vucevic tidak banyak mendapat kesempatan untuk menunjukkan talentanya bersama Barcelona karena aturan. Saat itu, sepak bola Spanyol hanya memperbolehkan setiap tim memainkan tiga pemain asing. Slot tersebut diisi Ronald Koeman, Michael Laudrup, dan Hristo Stoichkov. Hasilnya, Vucevic cuma tampil lima kali pada 1992/1993.

2. Goran Vucevic sempat berkonflik dengan Johan Cruyff sebelum akhirnya dipinjamkan

Selain lima penampilan yang dibuatnya bersama skuad senior, Goran Vucevic menghabiskan waktunya di Barcelona pada 1992/1993 dengan membela tim akademi. Ia melanjutkan situasi seperti ini pada 1993/1994. Namun, Vucevic akhirnya berontak pada awal Desember 1993. Ia menolak untuk bermain lagi di level junior. Keputusan tersebut membuatnya berkonflik dengan Johan Cruyff. Pelatih asal Belanda itu pun mencoret Vucevic sehingga sang pemain sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menambah jumlah penampilannya.

Vucevic akhirnya menerima nasibnya dan bermain lagi di Barcelona B sampai akhir musim. Namun, pada awal 1994/1995, Vucevic memilih pergi. Ia pulang ke Hajduk Split sebagai pinjaman. Sempat bermain lagi untuk Barcelona B pada paruh pertama 1995/1996, Vucevic menjalani masa peminjaman keduanya di Merida pada Januari—Juni 1996. Ia kemudian kembali membela tim junior Barca pada 1996/1997. Setelahnya, Vucevic akhirnya hengkang permanen pada musim panas 1997. Ia bergabung secara gratis dengan klub Jerman, FC Koeln.

Menurut pengakuan Vucevic, Curyff sempat menyarankannya untuk mengambil kewarganegaraan ganda demi mengakali aturan pemain asing. Namun, Vucevic menolaknya karena Kroasia yang saat itu tengah dalam kondisi perang. Nasib Vucevic di Barcelona juga diperburuk dengan cedera anterior cruciate ligament yang sempat menyerangnya. Hasilnya, kontrak 8 tahun yang diterimanya pun berakhir lebih cepat. Setelah Koeln, Vucevic kembali ke Split pada 1999. Ia bertahan sampai 2001 sampai akhirnya pensiun.

3. Goran Vucevic kembali ke Barcelona sebagai pemandu bakat pada 2017

Goran Vucevic kembali mengabdi untuk Hajduk Split setelah pensiun sebagai pemain. Ia tercatat mengisi berbagai posisi pada 2008—2016. Vucevic pernah bertugas sebagai pelatih tim utama, manajer di akademi, hingga direktur olahraga.

Pada 2017, Vucevic kembali ke Barcelona. Ia bergabung lagi dengan mantan klubnya tersebut sebagai pemandu bakat. Vucevic memegang jabatan ini sampai 2021. Ia baru melepas tanggung jawabnya karena mendapat tawaran untuk menjadi direktur olahraga di Al-Nassr.

Setelah 2 tahun bekerja di Arab Saudi, Vucevic pulang ke Hajduk Split. Ia kembali dipercaya untuk menjadi direktur olahraga mereka pada musim panas 2025 ini. Menariknya, Vucevic berkolaborasi dengan Ivan Rakitic yang menduduki kursi direktur teknik.

Goran Vucevic menjadi pemain Kroasia pertama di Barcelona. Ia datang pada musim panas 1992 dengan ekspektasi besar. Sayangnya, Vucevic tidak bisa memenuhi potensinya karena batasan pemain asing serta cedera. Pada 2017—2021, Vucevic sempat kembali ke Barcelona sebagai pemandu bakat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team