Jakarta, IDN Times - Menjadikan pemain asing sebagai pemain lokal bukan barang baru di pentas sepakbola nasional. Sejak medio 1950-an, Indonesia sudah mengalami hal itu. Beranjak enam dekade selanjutnya, hal itu terulang bahkan sempat menjadi proyek mercusuar.
Tepatnya pada 2010, PSSI di bawah bendera Nurdin Halid memiliki program untuk menaturalisasi pemain asing untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI). Nama-nama yang menjadi prioritas dalah pemain-pemain yang memiliki darah Indonesia.
Namun, selanjutnya, tak melulu mesti keturunan Indonesia. Pemain asing yang sudah memenuhi syarat menjadi WNI, dibantu oleh PSSI untuk 'di-Indonesia-kan'. Semua itu dilakukan PSSI demi memperkuat tim nasional. Cara itu diambil lantaran dinilai sebagai cara instan untuk mengatrol prestasi timnas di pentas global.
Kini, me-WNI-kan pemain asing masih terus terjadi. Bedanya, bukan nafsu PSSI, melainkan kecenderungannya adalah nafsu klub. Naturalisasi dilakukan bukan semata-mata untuk kebutuhan timnas, namun, untuk kepentingan klub bersaing di kompetisi. Musim lalu, beberapa nama terbaru, seperti Alberto Goncalves dan Esteban Vizcarra dibantu Sriwijaya FC untuk menjadi WNI.
Selain itu juga, ada juga keinginan pemain sendiri untuk mengubah kewarganegaraannya demi melewati regulasi pemain asing di Liga 1. Naturalisasi dilakukan agar dirinya tak menghabiskan kuota pemain asing. Itu menjadi salah satu cara legal pemain asing mempertahankan kariernya di kancah sepakbola nasional.
Lalu, siapa sajakah pemain yang tengah menjalani proses naturalisasi sejauh ini?