Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret tribun Waldstadion, markas Eintracht Frankfurt (unsplash.com/@vbk_media)

Intinya sih...

  • Hugo Ekitike menemukan kesuksesan setelah bergabung dengan Eintracht Frankfurt

  • Ia memiliki postur tinggi, mobilitas tinggi, dan kekurangan dalam penyelesaian akhir

  • Nilai transfernya mencapai 100 juta euro, diminati oleh klub-klub top Eropa seperti Chelsea, Liverpool, dan Manchester United

Hugo Ekitike, nama yang akhir-akhir ini menjadi topik hangat pada bursa transfer musim panas 2025. Namanya tidak hanya menghiasi laman olahraga lokal Jerman, tetapi juga menjadi topik utama media Inggris dan Prancis. Tidak heran jika striker asal Prancis ini kini disebut sebagai salah satu komoditas paling panas yang tersedia di pasar.

Perjalanan karier Ekitike memang tak semulus banyak bintang muda lainnya. Namun dalam 1 musim penuh di Bundesliga Jerman 2024/2025 bersama Eintracht Frankfurt, ia berhasil membungkam kritik yang dulu melekat pada masa suramnya di Paris Saint-Germain (PSG). Dengan produktivitas gol dan kreativitasnya di lini depan, Ekitike berhasil menarik perhatian klub-klub raksasa seperti Chelsea, Liverpool, dan Manchester United.


1. Terbuang di PSG, Hugo Ekitike justru mendapat tempat di Eintracht Frankfurt

Kisah Hugo Ekitike di PSG merupakan contoh nyata dari bakat yang sempat terabaikan. Meski sempat menjadi harapan setelah direkrut dari Stade Reims, Ekitike justru kesulitan mendapatkan menit bermain di tengah persaingan ketat dengan nama-nama besar seperti Kylian Mbappe, Ousmane Dembele, dan Goncalo Ramos. Pada paruh pertama 2023/2024, ia bahkan hanya tampil selama 9 menit di Ligue 1 Prancis dan dicoret dari skuad Liga Champions Eropa.

Peluang kedua datang saat Eintracht Frankfurt meminjamnya pada Januari 2024, lalu mempermanenkan statusnya pada musim panas berikutnya dengan harga 17,5 juta euro Rp330,9 miliar). Di sinilah segalanya berubah. Frankfurt, yang tengah merombak lini serangnya usai Omar Marmoush hijrah ke Manchester City, memberikan kepercayaan penuh kepada Ekitike untuk menjadi ujung tombak dalam sistem permainan transisi cepat mereka.

Hasilnya sangat memuaskan. Sepanjang 2024/2025, Ekitike mencetak 22 gol dan memberikan 12 assist dari total 48 pertandingan di semua kompetisi. Ia membantu Frankfurt finis di peringkat ketiga Bundesliga, pencapaian historis yang memastikan mereka kembali ke Liga Champions melalui jalur liga untuk pertama kalinya. Dari status surplus di PSG, Ekitike menjelma sebagai figur kunci dalam kebangkitan Frankfurt di Jerman dan Eropa.

2. Meski memiliki postur tubuh jangkung, Hugo Ekitike punya mobilitas tinggi

Secara fisik, Hugo Ekitike memiliki keunggulan dengan tinggi badan mencapai 190 cm. Namun, kelebihannya bukan hanya terletak pada postur. Ia dikenal sebagai striker dengan gaya bermain yang sangat modern: gesit di ruang sempit, lihai dalam dribel satu lawan satu, serta memiliki pergerakan eksplosif di area transisi.

Dilansir FootyStats, Pada 2024/2025 di Bundesliga, Ekitike mencetak 15 gol dari 33 laga, menjadikannya top skorer Frankfurt bersama Omar Marmoush yang sempat hengkang pada pertengahan musim. Tidak hanya mencetak gol, ia juga menciptakan 44 umpan kunci dan mencatatkan 8 assist, menunjukkan ia bukan sekadar predator di kotak penalti, melainkan juga kreator peluang yang handal. Bahkan, dalam hal expected assists (xA), ia mencatatkan angka 0,25 per 90 menit, berada di atas 84 persen pemain Bundesliga lainnya di posisinya.

Ketangguhan Ekitike dalam duel juga tercermin dari catatan 1,8 dribel sukses per pertandingan dan keberhasilannya merebut bola 20 kali di area sepertiga akhir lapangan. Perpaduan antara mobilitas, kegigihan dalam pressing, dan visi bermain menjadikannya aset yang sangat menarik bagi pelatih-pelatih yang mengandalkan striker serbabisa. Ia tidak hanya menunggu bola di depan, tetapi juga aktif menciptakan peluang dari sisi lapangan, menekan bek lawan, hingga membuka ruang bagi rekan-rekannya.

3. Walaupun terlihat menjanjikan, Hugo Ekitike masih lemah dalam penyelesaian akhir

Meski musimnya cemerlang, Ekitike bukan tanpa kelemahan. Aspek finishing menjadi titik yang masih perlu perbaikan. Statistik Opta Analyst menunjukkan, ia mengalami underperformance terhadap expected goals (xG) hingga 3,9, bahkan mencapai 7,55 berdasarkan perhitungan WhoScored, menjadikannya striker dengan selisih xG terburuk di Bundesliga musim lalu.

Namun, di balik angka tersebut, tersimpan potensi besar. Ekitike adalah satu-satunya striker di lima liga top Eropa yang mencatat lebih dari 200 sentuhan di kotak penalti lawan serta membawa bola ke dalam area tersebut sebanyak 50 kali atau lebih dalam semusim. Dengan kata lain, ia memiliki kemampuan luar biasa untuk terus berada di area berbahaya, tinggal menunggu peningkatan ketenangan di depan gawang untuk benar-benar matang.

Wajar jika Eintracht Frankfurt membanderol sang pemain dengan harga 100 juta euro atau setara Rp1,8 triliun, meskipun struktur pembayarannya masih bisa dinegosiasikan. Klub-klub top seperti Chelsea, Liverpool, Manchester United, hingga Real Madrid dilaporkan tertarik untuk memboyong striker 23 tahun ini. Frankfurt pun percaya, nilai tersebut realistis mengingat pengalaman mereka menjual Randal Kolo Muani ke PSG seharga 95 juta euro Rp1,79 triliun) dan Omar Marmoush ke Manchester City senilai 75 juta euro (Rp1,4 triliun).

Hugo Ekitike, dalam waktu singkat, telah berevolusi dari pemain buangan PSG menjadi komoditas elite yang mengisi daftar belanja klub-klub besar Eropa. Dengan potensi yang masih terus berkembang, bukan tidak mungkin ia akan menjadi investasi paling menguntungkan pada bursa transfer musim panas 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team