Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
BaliUtd.com

Sehari pasca ditekuk PSIS Semarang dengan skor 4-2, kabar mengejutkan datang dari kubu Perseru Serui. I Putu Gede Dwi Santoso resmi melepas jabatan sebagai pelatih kepala terhitung sejak hari Senin (24/9) kemarin.

Bekerja sejak awal musim, eks juru taktik yang sempat menukangi Persibo Bojonegoro itu rupanya mundur dengan alasan tak mampu wujudkan target menembus papan tengah. Alhasil, episode perjuangan di "zona rawan" kembali terulang.

1. Performa inkonsisten membuat Perseru kini terpuruk di zona degradasi

Liga-Indonesia.id

Dilansir oleh laman Liga-Indonesia.id, I Putu Gede mengaku kegagalan ini adalah tanggung jawabnya. Pasalnya hingga pekan ke-23 kompetisi Liga 1 2018, Cendrawasih Jingga masih berkutat dengan performa inkonsisten.

Enam kemenangan, enam imbang dan sebelas kekalahan sudah dialami. Kendati terhitung minim gol ke gawang lawan (Hanya 18 kali), lini belakang Perseru termasuk yang paling tangguh. Mereka baru kebobolan 27 gol, paling sedikit setelah Persib (21), Bali United dan Persija (Masing-masing 25).

2. Cendrawasih Jingga kembali alami kisah musim lalu

Editorial Team

Tonton lebih seru di