Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Waketum PSSI) Iwan Budianto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Jakarta, IDN Times - Iwan Budianto memutuskan meletakkan jabatannya di PSSI. Dia menegaskan tak akan bersedia buat mencalonkan atau dicalonkan untuk menjadi pengurus PSSI periode 2023-2027.

Tindakan ini diambil Iwan Budianto karena ingin bertanggung jawab secara moral atas meletusnya Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 korban jiwa. Baginya, tak etis mengurus PSSI lagi, khususnya di posisi Komite Eksekutif (Exco).

"Rasanya, tak elok dan tidak etis jika kembali duduk di kursi Exco PSSI. Makanya, saya tak mau mencalonkan dan tidak bersedia dicalonkan," kata Iwan dalam pernyataannya, Minggu (15/1/2023).

1. Berharap PSSI ditangani orang yang baik

Waketum PSSI, Iwan Budianto usai rakor dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Iwan berharap nantinya PSSI bisa diurus oleh orang-orang yang lebih kapabel dan mampu menjalankan amanah perbaikan sepak bola nasional. Dia juga meminta agar kepengurusan baru bisa lebih kompak.

"Siapa saja yang terpilih menjadi Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan Exco, bisa menjalankan amanah dari para pemilik suara," ujar Iwan.

2. Minta maaf ke korban Tragedi Kanjuruhan

Wakil Ketua PSSI, Iwan Budianto saat mencoba alat pengukur suhu di Stadion Gajayana. IDN Times/Alfi Ramadana

Usai mundur dari PSSI, Iwan memastikan akan kembali ke Arema FC. Dia mau memulihkan kondisi tim Singo Edan yang belum stabil usai Tragedi Kanjuruhan.

Iwan juga akan berkomunikasi dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Aremania, dan pemangku kepentingan sepak bola Malang, demi membicarakan masa depan Arema FC.

"Kami tak henti-hentinya minta maaf, dan ingin bangkit bersama menyembuhkan luka yang dirasakan. Kami memaklumi, paham, soal respons yang dialamatkan kepada kami," kata Iwan.

3. Arema krisis pasca tragedi

Presiden klub Arema FC yang baru, Gilang Widya Pramana bersama perwakilan direksi Arema FC, Iwan Budianto usai perkenalan di Stadion Kanjuruhan. Dok/Arema FC

Memang, saat ini Arema sedang mendapatkan sanksi sosial. Mereka susah berkandang di mana pun, lantaran tak diterima oleh masyarakat hingga pemangku kepentingan terkait.

Hal inilah yang membuat Arema semakin kewalahan dan kesulitan. Apalagi, secara bisnis, Arema sudah mengalami dampak yang begitu besar lantaran harus melakukan renegosiasi sponsor hingga menata ulang timbal baliknya.

"Kami akui terpuruk. Banyak pesan dan motivasi yang datang dari berbagai pihak. Arema akan proaktif menjalankan program pemulihan jangka panjang dan pendek dengan menampung saran dari Aremania serta pemangku jabatan Malang Raya," ujar Komisaris Arema FC, Tatang Dwi Arfianto.

Editorial Team