Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
0a7b72d9-9800-4402-80af-86b8b3dd8cfd.jpg
Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes dalam jumpa pers jelang lawan Arab Saudi, Selasa (7/10/2025). (kitagaruda.id).

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia tinggal dua langkah lagi untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Mimpi Indonesia akan terwujud, dengan syarat mengalahkan Arab Saudi dan Irak di putaran keempat kualifikasi, pada 9 serta 12 Oktober 2025.

Skenario tersebut dipastikan tidak mudah. Pasukan Garuda harus menentukan nasibnya di Jeddah, bukan tempat netral. Arab Saudi yang berstatus tuan rumah tentu lebih diunggulkan lolos.

1. Hanya akan sulit, bukan tidak mungkin

Latihan perdana Timnas Indonesia di Jeddah, 3 Oktober 2025. (Dok. PSSI).

Kapten Timnas, Jay Idzes, juga merasakan hal serupa. Gambarannya adalah Timnas yang ditahan Arab dengan skor 1-1 di Jeddah, pada pertemuan pertama di putaran ketiga kualifikasi, September 2024.

Namun, bek Sassuolo tersebut tak patah arang. Tim Merah Putih memiliki peluang besar untuk lolos, hanya saja perlu dibarengi perjuangan yang besar.

"Kami sudah dua kali menghadapi mereka. Tahun lalu kami juga bermain di sini. Jadi kami tahu bagaimana kondisinya akan berjalan. Kami tahu ini tidak akan mudah. Bukan tidak mungkin, tapi tidak mudah," kata Idzes dalam jumpa pers jelang laga, Selasa (7/10/2025).

2. Lawan Arab jadi laga final

Timnas Indonesia vs Taipe (source: @TimnasIndonesia)

Mata Timnas tertuju pada duel kontra Arab, 9 Oktober 2025 dini hari WIB. Laga tersebut bak partai final, mengingat The Green Falcons berstatus tuan rumah.

"Saya rasa, laga besok (lawan Arab) adalah sebuah final. Ekspektasinya tentu besar, pertaruhannya juga tinggi, karena kami mewakili negara dengan 280 juta penduduk," kata Patrick Kluivert.

3. Timnas tak ada alasan kalah dari Arab

Potret Timnas Indonesia selepas melawan Jepang di SUGBK, Jumat (15/11/2024). (IDN Times/Bimo).

Arab memang lebih diunggulkan karena berstatus tuan rumah. Namun, secara materi tim, Pasukan Garuda jauh lebih mewah.

Banyak pemain Timnas yang tampil di level tertinggi Eropa. Sementara, sebagian besar pemain Arab hanya bermain di kompetisi domestik. Pun, mereka minim menit bermain akibat kalah saing dengan pemain asing yang kalibernya top Eropa.

Editorial Team