Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Etihad Stadium, markas Manchester City
potret Etihad Stadium, markas Manchester City (unsplash.com/Tibi Isaiah)

Intinya sih...

  • Jeremy Doku, winger baru yang mencuri perhatian dengan performa gemilang membantu Manchester City menghancurkan Liverpool 3-0.

  • Doku jalani latihan intensif dengan Erling Haaland dan adaptasi taktik Pep Guardiola, merasakan perkembangan signifikan dalam permainannya.

  • Doku jadi representasi generasi baru klub dengan permainan cepat dan berani, menjadi motor serangan yang menentukan arah permainan Manchester City.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika berbicara soal lini serang Manchester City, Erling Haaland selalu dianggap sebagai tumpuan utama tim. Kini, muncul sosok lain yang mencuri perhatian, yaitu Jeremy Doku. Winger asal Belgia ini tampil gemilang saat membantu Manchester City menghancurkan Liverpool 3-0 pada Minggu (9/11/2025) malam WIB. Dalam laga tersebut, Doku menjadi mimpi buruk bagi pertahanan The Reds sekaligus representasi dari perubahan wajah The Cityzens menuju gaya bermain yang lebih fleksibel, energik, dan tak terduga.

Doku memang telah menunjukkan performa luar biasa sejak awal musim. Gol spektakulernya ke gawang Liverpool menjadi salah satu performa apiknya dari progres panjang seorang winger yang dahulu kerap dikritik karena inkonsistensi dan keputusan akhir yang buruk. Kini, ia telah menjelma sebagai salah satu elemen terpenting dalam sistem Pep Guardiola, tidak hanya karena kecepatannya, tetapi juga karena kemampuannya memberi dimensi berbeda dalam menyerang.

1. Sempat dinilai tidak efisien, Jeremy Doku jalani latihan intensif dengan Erling Haaland

Jeremy Doku dikenal sebagai salah satu dribbler paling eksplosif di Eropa. Menurut The Athletic, catatan 11,3 take-on (dribel menghadapi lawan langsung) per 90 menit menjadikannya pemain dengan frekuensi dribel tertinggi di lima liga top Eropa. Namun, pada 2024/2025, statistik akhirnya belum mencerminkan potensinya. Ia hanya mencetak 3 gol dan 4 assist di English Premier League (EPL), yang memunculkan anggapan meski gaya mainnya menghibur, tak mampu memberikan dampak saat laga.

Perubahan besar datang musim ini. Doku memutuskan untuk bekerja sama dengan analis pribadi dan menjalani latihan khusus bersama Erling Haaland sepanjang musim panas. Dari proses itu, ia mulai belajar kapan harus menembak, kapan harus melepas umpan, dan bagaimana menciptakan ruang yang optimal untuk rekan-rekannya. Pep Guardiola turut berperan penting dalam proses ini dengan memodifikasi struktur tim. Full-back seperti Nico O’Reilly dan Rayan Ait-Nouri diarahkan untuk bermain lebih ke dalam untuk membuka ruang lebar bagi Doku untuk berduel 1 lawan 1 di sisi kiri.

Hasil pendekatan itu terlihat jelas dalam kemenangan atas Liverpool di Etihad Stadium. Doku mencatat 11 progressive carries, terbanyak di laga itu, dengan 27 total carries dan 5 keterlibatan langsung dalam urutan serangan. Ia juga menutup performanya dengan satu gol indah yang menandaskan perannya sebagai eksekutor utama dalam skema Guardiola. Dari pemain yang dahulu hanya memamerkan dribel, Doku kini menjadi senjata taktis yang menyatukan visi dan insting.

2. Jeremy Doku mulai merasakan perkembangan berkat adaptasi taktik Pep Guardiola

Pada 2025/2026, Manchester City menampilkan versi baru dari sepak bola Pep Guardiola. Jika sebelumnya mereka dikenal dengan pendekatan berbasis kontrol total dan struktur ketat, kini Guardiola tampak memberi ruang lebih besar bagi kreativitas individu. Dalam sistem triple number 10 yang cair, pemain-pemain seperti Jeremy Doku, Phil Foden, dan Bernardo Silva diberi kebebasan bergerak untuk mengeksploitasi ruang lawan.

Dalam laga melawan Liverpool, skema ini tampak hidup. Lebih dari separuh serangan Manchester City mengalir dari sisi kiri melalui kombinasi Doku dan Nico O’Reilly. Arne Slot sempat mencoba menahan pergerakan mereka dengan menurunkan Ryan Gravenberch untuk membantu Conor Bradley, tetapi keduanya tetap kewalahan menghadapi kecepatan dan kelincahan Doku. Dengan Mohamed Salah enggan turun membantu pertahanan, sisi kanan Liverpool menjadi titik paling empuk untuk diserang Manchester City.

Guardiola tampak telah menemukan keseimbangan baru antara struktur posisional dan kebebasan instingtif. The Cityzens masih menjaga penguasaan bola dan sirkulasi yang rapi, tetapi kini memiliki ancaman vertikal yang lebih eksplosif. Doku menjadi jembatan antara dua ekstrem itu. Ia mampu menghancurkan blok rendah lawan tanpa harus mengorbankan keseimbangan tim. Sang pelatih menilai upayanya membebaskan Doku dari struktur permainan yang terlalu kaku merupakan bagian dari bab baru dalam evolusi filosofi sepak bolanya sendiri.

3. Jeremy Doku jadi representasi generasi baru klub dengan permainan cepat dan berani

Performa Jeremy Doku bukan hanya soal individu yang bersinar, melainkan juga cerminan transformasi kolektif Manchester City. Dengan skuad yang kini diwarnai pemain muda, seperti Nico O’Reilly, Tijjani Reijnders, dan Rayan Cherki, Jeremy Doku menjadi simbol generasi baru yang identik dengan kecepatan, kelincahan, dan keberanian mengambil risiko. Ruben Dias menyebut proses pembangunan ulang klub kini mulai terasa klik dengan integrasi antara pemain muda dan veteran telah menemukan ritmenya.

Laga melawan Liverpool kemarin sekaligus menjadi penampilan ke-100 Doku bersama Manchester City. Ia bukan lagi pemain yang menghiasi statistik dribel atau take-on, melainkan motor serangan yang menentukan arah permainan. Guardiola mengakui, Doku mungkin tidak akan pernah menjadi pencetak gol ulung, tetapi nilai kontribusinya tidak bisa diukur dengan angka. Ia menciptakan ancaman bagi pertahanan lawan, membuka ruang bagi Erling Haaland dan Phil Foden, serta menarik fokus pertahanan yang membuat sistem The Cityzens tetap hidup.

Lebih dari itu, Doku menjadi salah satu potret bagaimana Manchester City kembali menemukan rasa bermain yang menyenangkan. Dalam pertandingan melawan Liverpool, tiap kali Doku menyentuh bola, ada kegairahan yang sama seperti ketika Lionel Messi dulu menari di bawah asuhan Guardiola di Barcelona. Ia menghadirkan kembali elemen kejutan dan spontanitas yang sempat hilang dari permainan tim beberapa musim terakhir. Doku menambah aspek baru bagi tim sekaligus menghadirkan kembali sentuhan manusiawi dalam sepak bola Guardiola berupa kreativitas yang tumbuh dari kebebasan bermain.

Jeremy Doku mencerminkan perubahan gaya bermain Manchester City di bawah Pep Guardiola. Ia menggabungkan kecepatan naluriah dengan disiplin taktik yang membuat sisi kiri The Cityzens tampil lebih segar, tetapi tetap berbahaya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team