Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion Chelsea
ilustrasi stadion Chelsea (unsplash.com/Virginia Marinova)

Intinya sih...

  • Blackburn Rovers hanya berakhir di posisi ketujuh di Premier League 1995/1996

  • Manchester United langsung terjatuh di Premier League 2013/2014 setelah ditinggal Alex Ferguson

  • Chelsea merosot ke posisi kesepuluh di Premier League 2015/2016

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Peluang Liverpool untuk mempertahankan gelar juara English Premier League (EPL) di ambang kegagalan. Sebab, pada 2025/2026, The Reds hanya berada di posisi kedelapan hingga pekan kesebelas. Mereka mengoleksi 18 poin, tertinggal 8 angka dari Arsenal yang memuncaki klasemen. Jangan lupakan pula Manchester City yang bertengger di peringkat kedua dengan 22 poin.

Namun, musim masih begitu panjang. Oleh karena itu, Liverpool memiliki banyak kesempatan untuk membalikkan keadaan. Andai gagal kembali menjadi juara pada akhir musim nanti, Liverpool setidaknya harus bisa melebihi pencapaian empat juara bertahan dengan hasil terburuk per 14 November 2025 ini.

1. Blackburn Rovers hanya berakhir di posisi ketujuh di Premier League 1995/1996

Setelah berakhir di posisi ke-4 dan ke-2 dalam 2 musim pertama, Blackburn Rovers akhirnya berhasil menjuarai Premier League pada 1994/1995. Dipimpin duet Alan Shearer dan Chris Sutton di lini depan, skuad asuhan Kenny Dalglish ini mampu menghentikan dominasi Manchester United. Sayangnya, Rovers gagal mempertahankan kesuksesan tersebut pada edisi berikutnya. Mereka hanya menempati posisi ketujuh di EPL 1995/1996.

Kehancuran tersebut sudah bermula sebelum musim dimulai ketika Dalglish mengundurkan diri dan malah memilih untuk masuk jajaran manajemen. Ia lantas menyerahkan tanggung jawab melatih kepada asistennya, Ray Harford. Perekrutan pemain yang minim menjadi faktor lain yang membuat Rovers tidak mampu menjaga daya saing. Kedalaman skuad yang tipis menyebabkan mereka tidak bisa mengimbangi tuntutan bertarung di EPL dan Liga Champions Eropa (UCL) sekaligus.

2. Manchester United langsung terjatuh di Premier League 2013/2014 setelah ditinggal Alex Ferguson

Manchester United berhasil menjadi juara Premier League 2012/2013 yang merupakan musim terakhir Alex Ferguson. Kepergian legenda yang sudah melatih tim sejak 1986 ini terbukti menimbulkan guncangan kuat di skuad. David Moyes yang ditunjuk sebagai pengganti tidak mampu menjaga mereka tetap berada dalam jalur kejayaan.

MU hanya menempati peringkat ketujuh di EPL 2013/2014. Ini merupakan hasil terburuk sejak mereka berakhir di posisi 13 di Divisi Utama Inggris 1989/1990. Moyes pun dipecat ketika musim tinggal menyisakan tiga pertandingan. Ryan Giggs ditunjuk sebagai pelatih sementara sampai Louis van Gaal dipilih menjadi arsitek anyar pada awal musim berikutnya.

3. Chelsea merosot ke posisi kesepuluh di Premier League 2015/2016

Usai membawa Chelsea menjuarai Premier League pada 2005 dan 2006, Jose Mourinho kembali menukangi The Blues pada awal 2013/2014. Pria asal Portugal ini membuat Chelsea berakhir di peringkat ketiga pada musim pertama periode keduanya. Setelahnya, Mourinho bisa mempersembahkan lagi trofi EPL pada 2014/2015. Namun, tuah Mourinho hilang pada 2015/2016. Ia dipecat pada 17 Desember 2015 setelah cuma mampu meraih 4 kemenangan dan 3 keimbangan serta menelan 9 kekalahan.

Ketika Mourinho pergi, Chelsea berada di posisi 16, berjarak 1 poin saja dari Norwich City yang berada di tempat terakhir di zona degradasi. Guus Hiddink lantas dipercaya untuk menyelamatkan tim. Pria asal Belanda tersebut memang sukses membuat mereka terhindar dari turun kasta. Hiddink membawa Chelsea berakhir di posisi sepuluh. Namun, ini jelas hasil yang sangat mengecewakan bagi tim dengan status juara bertahan. Chelsea lantas bangkit pada 2016/2017 dengan kembali menjadi juara bersama Antonio Conte.

4. Leicester City gagal melanjutkan kejutan dengan berakhir di posisi 12 di Premier League 2016/2017

Leicester City membuat salah satu kejutan terbesar dalam sejarah sepak bola pada 2015/2016. The Foxes mampu menjadi juara Premier League. Padahal, mereka masih bermain di kasta kedua 2 musim sebelumnya. Namun, Leicester City tidak mampu menahan tekanan baru yang datang seiring kesuksesan tersebut. Mereka merosot ke posisi 12 pada musim berikutnya.

Leicester City sebetulnya hanya kehilangan satu pilar utama. N’Golo Kante bergabung dengan Chelsea. Namun, kepergian gelandang asal Prancis tersebut begitu berdampak kepada kekuatan mereka. Setelah 14 kekalahan, 6 keimbangan, dan 5 kemenangan, klub akhirnya memecat Claudio Ranieri. Craig Shakespeare lantas ditunjuk sebagai pelatih interim sampai akhir musim.

Setelah 11 pekan, English Premier League 2025/2026 mengalami rehat karena ada jeda internasional November 2025. Ini menjadi periode yang sangat bermanfaat bagi Arne Slot untuk menata ulang Liverpool demi bisa kembali ke jalur kemenangan. Mampukah mereka bangkit ketika kompetisi dimulai lagi atau justru bernasib sama seperti empat tim di atas?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team