Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Jurgen Klopp saat Liverpool melawan Everton. (twitter.com/Squawka)

Jakarta, IDN Times - Manajer Liverpool, Juergen Klopp, buka suara soal atmosfer laga melawan Real Madrid di final Liga Champions, Sabtu (28/5/2022) atau Minggu dini hari WIB (29/5/2022). Menurut Klopp, tak ada aroma balas dendam antara Liverpool dengan Madrid.

Wajar jika ada anggapan kalau final kali ini menjadi momen balas dendam Liverpool. Mengingat apa yang terjadi pada 2018 lalu, publik pastinya masih lekat dengan insiden kala Mohamed Salah cedera bahu dan Liverpool keok.

"Itu menjadi malam yang buruk buat kami. Bagaimana cara kami kebobolan dan cederanya Salah. Tapi, kami tak percaya akan adanya balas dendam. Saya mengerti, tapi bukan berarti balas dendam itu ide yang bagus," ujar Klopp dilansir Marca.

1. Sudut pandang yang berbeda

fourfourtwo.com

Cara pandang Klopp mungkin agak berbeda dengan Salah. Sebab, dia sudah sejak dini menyatakan kalau final melawan Madrid jadi favoritnya, ketimbang harus menghadapi Manchester City.

Ada misi pribadi yang diusung Salah, membalaskan kekalahan dari Madrid empat tahun silam.

"Saya mengerti bagaimana Salah memandang laga ini dengan semestinya. Saya juga ingin berakhir manis buat kami. Tapi, antara kami dengan Real Madrid, tak ada masalah. Andai kami juara, bukan berarti atas apa yang terjadi di 2018," kata Klopp.

2. Real Madrid bisa jadi lawan merepotkan

liverpoolfc.com

Madrid, menurut Klopp, akan menjadi lawan yang sangat merepotkan. Sebab, menurut eks pelatih Borussia Dortmund itu, Madrid merupakan raja Liga Champions sebenarnya.

"Mereka paling sering juara. Gairah kami berada dalam level tertinggi. Kami lebih suka tahu rasanya sudah juara, ketimbang belum pernah. Sekarang semuanya jadi lebih nyaman," terang Klopp.

3. Carlo Ancelotti yang berbahaya

Para pemain Real Madrid merayakan gelar juara LaLiga 2021/2022. (skysports.com)

Satu hal lagi yang bikin Madrid akan jadi lawan merepotkan adalah kehadiran Carlo Ancelotti. Bagi Klopp, Don Carletto merupakan seorang master mind ulung yang bisa mengatasi berbagai tekanan di atas lapangan.

"Pria yang baik, kami punya hubungan bagus. Kami sering bersama ketika dia masih menangani Everton atas sikap saling hormat, kerap makan malam bersama. Sayang, sekarang tak lagi. Saya sangat menghormatinya," ujar Klopp.

Editorial Team