Chelsea pernah melakukan beberapa blunder transfer yang membuat mereka gigit jari. Salah satunya ketika melepas Mohamed Salah secara permanen ke AS Roma pada 2016.
Kapten Mesir tersebut malah bertransformasi menjadi mesin gol terbaik di Premier League dalam beberapa musim ini. Liverpool, klub yang dibelanya saat ini, mendapatkan untung besar dari kesalahan transfer Chelsea tersebut. Lalu, seperti apa nasib pemain lainnya yang dilepas bareng Mohamed Salah?
Penampilan memikat Papy Djilobodji bersama Nantes di Ligue 1 membuat Chelsea kepincut. Mereka mendaratkan bek asal Senegal tersebut ke Stamford Bridge pada 1 September 2015 dengan mahar Rp61 miliar.
Sayangnya, Djilobodji hanya mampu tampil 1 menit di atas lapangan untuk Chelsea. Setelah itu, ia hijrah ke Bundesliga bersama Werder Bremen sebagai pemain pinjaman. Sumbangsihnya kepada Chelsea tampak dalam bentuk keuntungan transfer. The Blues sukses meraup keuntungan tiga kali lipat saat melepasnya ke Sunderland dengan tebusan Rp165 miliar.
Bek berusia 33 tahun itu kini berkiprah di Super Lig Turki bersama Gaziantep FK. Sejauh ini, ia berhasil mencatatkan 19 laga dengan torehan 1 gol dan 1 assist.
Resmi berstatus sebagai pemain Chelsea pada 1 Agustus 2013, Stipe Perica yang diboyong dari NK Zadar dengan biaya Rp42 miliar tak pernah sekalipun tampil. Meski begitu, striker asal Kroasia itu sukses memberi keuntungan bagi Chelsea.
Setelah sempat dipinjamkan ke NAC Breda dan Udinese, Perica dilepas secara permanen ke klub yang bermarkas di Kota Udine tersebut pada 1 Juli 2016. Biaya transfernya hampir dua kali lipat, yakni Rp78 miliar.
Kini, pemain berusia 26 tahun itu tampil reguler di lini depan Maccabi Tel Aviv. Ia baru menorehkan 6 gol dari 17 laga di Israel Ligat ha'Al.
Marko Marin adalah pembelian gagal Chelsea, baik dalam kontribusi di atas lapangan maupun dalam penjualan. Padahal, saat bergabung pada 2012, ia berstatus sebagai salah satu talenta terbaik Jerman.
Sejak diboyong dari Werder Bremen dengan biaya Rp139 miliar, Marin hanya mampu mencatatkan enam belas penampilan untuk Chelsea. Setelah itu, ia sempat bertualang sebagai pemain pinjaman ke Sevilla, Fiorentina, Anderlecht, dan Trabzonspor hingga akhirnya dilepas ke Olympiakos dengan tebusan Rp52 miliar pada 23 Agustus 2016.
Pemain berusia 32 tahun itu kini membela Ferencvaros yang sukses memuncaki klasemen sementara Liga Hungaria. Sejauh ini, ia telah menorehkan 1 gol dan 1 assist dari 10 laga.
Cederanya Thibaut Courtouis dan buruknya penampilan Asmir Begovic membuat Chelsea mengontrak Marco Amelia yang berstatus bebas transfer pada 8 Oktober 2015. Namun, pada akhirnya, sang kiper tak sekalipun tampil mengawal gawang The Blues hingga kontraknya kedaluwarsa pada 1 Juli 2016.
Setelah itu, Amelia sempat menganggur selama 7 bulan. Untungnya, ia bisa melanjutkan karier karena direkrut Vicenza yang berkiprah di Serie B.
Usai memutuskan pensiun pada 1 Juli 2017, pria berusia 39 tahun itu berkarier sebagai pelatih di Lupa Roma, Vastese, dan Livorno. Ia juga sempat menukangi Prato selama 2 bulan.
Sejak didatangkan dari Internacional pada 25 Juli 2012 dengan mahar Rp556 miliar, Oscar langsung menjadi playmaker andalan Chelsea. Ia mampu mengukir 38 gol dan 37 assist dari 203 laga untuk The Blues di semua kompetisi.
Meski begitu, kedatangan Antonio Conte membuatnya tak lagi memiliki tempat di Stamford Bridge. Alhasil, Shanghai SIPG pun menggaetnya pada bursa transfer musim dingin 2016/2017 dengan imbalan transfer hampir dua kali lipat, yakni Rp1 triliun.
Hingga kini, pemain berusia 30 tahun itu masih setia membela klub yang berdomisili di Kota Shanghai. Namun, munculnya tawaran dari Barcelona membuat sang pemain berpikir untuk mencoba petualangan baru.
Kepergian para pemain di atas mungkin tak terlalu disesali seperti hengkangnya Mohamed Salah yang pada akhirnya menjadi pemain kunci di Anfield. Namun, dari situ, manajemen Chelsea belajar untuk lebih berhati-hati dalam melepas pemainnya ke klub lain.