Karim Benzema (Instagram.com/karimbenzema)
Nah, sialnya, prestasi Benzema di level klub ini tidak berbanding lurus dengan prestasi di Prancis. Memang, Benzema masuk bagian skuad Prancis U-17 yang meraih trofi Piala Eropa U-17 pada 2004 silam.
Ketika itu, Benzema satu tim dengan nama-nama seperti Samir Nasri, Hatem Ben Arfa, Kevin Constant, hingga Jeremy Menez. Nah, sayangnya, hanya gelar ini yang sanggup dipersembahkan Benzema di level timnas.
Minimnya prestasi Benzema di level timnas, tak lepas dari kontroversi yang pernah dia buat. Kontroversi ini selalu melibatkan wanita. Pada 2010, media Prancis menyebut dia pernah terlibat skandal seks dengan perempuan di bawah umur.
Benzema, bersama tiga pemain Prancis yang lain, disebut-sebut terlibat skandal seks dengan Zahia Dehar yang berusia di bawah 18 tahun. Beruntung, kala itu Benzema lolos dari jerat hukum.
Pada November 2015, Benzema juga sempat ditahan polisi Prancis, lantaran dakwaan kasus pemerasan skandal video seks terhadap sesama pemain Prancis, Mathieu Valbuena. Skandal inilah yang merenggut tempat Benzema di skuad Prancis.
Pelatih Prancis, Didier Deschamps, sempat tidak memasukkan Benzema ke dalam daftar pemain di beberapa ajang, termasuk Piala Dunia 2018. Dia berkilah, Benzema tidak dimasukkan karena alasan kebugaran.
Deschamps sempat melunak dan memasukkan Benzema ke skuad Prancis untuk Piala Eropa 2020. Namun, pada akhirnya perjalanan Prancis tidak jauh di ajang itu, dan Benzema dianggap jadi salah satu benalu di skuad.
Ragam kontroversi inilah yang akhirnya, bikin Benzema gagal mempersembahkan sesuatu untuk Prancis. Sialnya lagi, ketika dia tidak ada, Prancis justru juara Piala Dunia 2018 dan jadi runner-up Piala Dunia 2022.