Wrexham sebetulnya memiliki sejarah yang cukup membanggakan. Terbentuk pada 1864, mereka tercatat sebagai klub tertua di Wales dan ketiga di dunia. Pada 1890, mereka bergabung dengan Football League, wadah kompetisi sepak bola di Inggris.
Sayangnya, prestasi tim yang bermarkas di Racecourse ini kurang mentereng. Mereka tidak pernah bermain di kompetisi teratas. Pencapaian Wrexham sedikit lebih baik di luar liga domestik. Salah satunya adalah saat menembus perempat final Piala Winners UEFA pada 1975/1976.
Namun, secara perlahan, Wrexham terus mengalami kemerosotan. Kesulitan finansial menjadi penyebab utama di balik kondisi tersebut. Pada 2004, mereka pernah hampir kehilangan kandangnya. Chairman mereka saat itu, Alex Hamilton, berusaha untuk merebut tempat berharga ini. Beruntung, pengadilan memutuskan klub berhak untuk tetap menggunakannya.
Puncaknya, Wrexham terlempar dari Football League pada akhir 2007/2008. Sejak saat itu, mereka pun bertarung di National League Inggris, kompetisi kasta kelima. Mereka baru bisa kembali ke Football League pada 2023/2024 usai meraih tiket promosi League Two Inggris.
Momen tersebut tidak mungkin terjadi tanpa sesuatu yang luar biasa pada 2011. Saat itu, Wrexham hampir kehilangan tempat di Football League karena kebangkrutan. Namun, para pendukung berhasil mencegahnya setelah mampu mengumpulkan uang sebesar 100 ribu poundsterling (Rp2,1 miliar). Dengan begitu, klub pun resmi dimiliki mereka atas nama Wrexham Supporters Trust.