Dominic Calvert-Lewin mencoba melepaskan tendangan di tengah kepungan pemain Hull City. (twitter.com/premierleague)
Musim 2016/2017 merupakan salah satu musim yang berat bagi Maguire. Timnya, Hull City, menjadi tim yang paling banyak kebobolan di kancah Premier League dengan 80 gol hingga terdegradasi ke Championship di akhir musim.
Penyebabnya tak lain adalah karena mereka kerap jadi lumbung gol bagi tim lawan. Salah satunya kala melawat ke kandang Everton pada 18 Maret 2017. Padahal, Marco Silva, pelatih Hull City kala itu, menurunkan formasi lima bek yang diisi Andrea Ranocchia, Harry Maguire, dan Curties Davies yang disokong oleh Andy Robertson dan Ahmed Elmohamady di sisi pertahanan.
Hingga menit ke-70 mereka hanya kebobolan 1 gol lewat kaki Dominic Calvert-Lewin. Namun, The Tigers harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-73 karena Tom Huddlestone diganjar kartu merah. Alhasil, Everton makin eksplosif dan sukses mengoyak gawang yang dijaga Eldin Jakupovic sebanyak tiga kali lagi lewat aksi Enner Valencia dan brace Romelu Lukaku.
Kekalahan telak yang dialami Harry Maguire sepatutnya jadi pelajaran berharga bagi sang bek. Meski demikian, apakah porak-poranda yang tengah melanda Manchester United saat ini sepenuhnya murni akibat penampilan buruk dari sang kapten?