Kekecewaan Fabian Hurzeler Usai Brighton Ditahan Southampton

Brighton & Hove Albion hanya bisa bermain imbang 1-1 saat menjamu Southampton di Amex Stadium pada matchday ke-13 English Premier League (EPL) 2024/2025, Sabtu (30/11) dini hari WIB. Sempat unggul melalui Kaoru Mitoma (29'), The Seagulls kehilangan poin penuh usai dibobol Flynn Downes (59').
Hasil ini membuat Brighton sempat menempati posisi kedua sementara. Ini jadi kali pertama mereka bisa merasakannya selama berkiprah di kompetisi sepak bola teratas di Inggris setelah melewati tiga pertandingan. Namun, prestasi tersebut nyatanya tidak terlalu membuat sang manajer, Fabian Huerzeler, bangga. Pasalnya, sosok asal Jerman itu mengaku sangat kecewa dengan penampilan yang ditunjukkan para pemainnya. Apalagi, mereka juga turun kembali ke posisi ketiga pada Minggu (1/12/2024) karena Arsenal menyalip ke posisi kedua.
1. Penyelesaian akhir Brighton & Hove Albion dianggap buruk
Fabian Huerzeler menyebut, timnya seharusnya bisa mengunci kemenangan sejak babak pertama andai bisa menuntaskan peluang yang ada. Selain gol Mitoma, Brighton & Hove Albion sebetulnya memiliki setidaknya tiga kesempatan lain untuk menambah gol. Salah satunya melalui tendangan Georginio Rutter yang hanya membentur tiang.
Statistik memang menunjukkan efisiensi mereka di depan gawang lawan begitu rendah. Tercatat, Brighton hanya bisa menciptakan 5 tembakan tepat sasaran dari 22 percobaan. Oleh karena itu, Huerzeler pun tidak ragu mengkritik keras kemampuan penyelesaian akhir para pemainnya pada pertandingan ini.
"Kami harus lebih konsisten dalam hal penampilan selama 90 menit, lebih kejam dengan peluang yang kami miliki karena saya pikir pada babak pertama kami mendapatkan peluang yang cukup untuk menenangkan pertandingan, tetapi kami tidak menuntaskannya," ucap manajer berusia 31 tahun itu, mengutip situs resmi Brighton & Hove Albion.
2. Performa Brighton & Hove Albion anjlok pada babak kedua
Kegagalan Brighton & Hove Albion dalam mencetak lebih banyak gol pada babak pertama membuat permainan mereka mengalami kemunduran pada babak kedua. Setelah dibobol Flynn Downes, Brighton kembali kecolongan oleh Cameron Archer (72'). Beruntung, video assistant referee (VAR) menganulir gol tersebut karena offside.
Akibat performa yang buruk pada babak kedua itu, Hurzeler bahkan sampai menyampaikan permintaan maaf kepada para pendukungnya. Menurutnya, penampilan para pemain tidak sesuai dengan identitas yang ia inginkan. "Kami kurang jelas, tidak cukup stabil dalam bertahan atau mencegah gol. Hari ini bukanlah penampilan terbaik kami. Kami harus jujur dengan diri sendiri bahwa penampilan seperti ini tidak boleh jadi identitas kami. Ini tidak boleh jadi gaya bermain kami. Kepada para pendukung kami di kandang, kami harus meminta maaf soal babak kedua. Kami harus sangat kritis dengan diri kami sendiri," tegasnya.
3. Bagian dari proses
Meski begitu, Fabian Hurzeler bisa memaklumi penampilan yang mengecewakan pada pertandingan ini. Alasannya, ini merupakan bagian dari proses. Ia sendiri baru ditunjuk sebagai pelatih Brighton & Hove Albion pada awal musim ini. Dengan begitu, masih banyak yang harus dipelajari oleh timnya, baik dari segi gaya bermain maupun mentalitas.
"Saat ini musim masih terlalu dini. Kami tidak boleh fokus kepada hasil, tetapi lebih kepada penampilan. Kekecewaan adalah bagian dari sepak bola. Pengalaman yang negatif adalah bagian dari proses dan kami memang tidak berhak atas hasil yang lebih pada hari ini. Jadi, kami harus terus membaik, terus berjuang, dan mencoba lebih baik pada pertandingan selanjutnya," pungkas Fabian Hurzeler seperti dikutip situs resmi Brighton & Hove Albion.
Brighton selanjutnya mesti melawan Fulham pada Kamis (5/12/2024). Pada pertemuan ini, mereka akan bertindak sebagai tim tamu di Craven Cottage, London. Mungkinkah Brighton tampil lebih baik agar sesuai dengan ekspektasi Fabian Huerzeler?