Kenangan MU Vs Milan: Kaka Bikin Evra Tabrakan dengan Rekan

Leg 1 semifinal Liga Champions 2006/07 mempertemukan Milan dan MU di Old Trafford. Kondisi kedua tim ketika itu tengah prima. MU sedang menguasai Premier League dengan diperkuat dua bintang, Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney.

Sedangkan Milan, terlepas dari pengurangan delapan poin akibat keterlibatan mereka dalam Calciopoli di 2006, juga mampu merangkak naik di Serie A. Selain memiliki pemain berpengalaman macam Pirlo maupun Clarence Seedorf, Kaka juga jadi jaminan mutu lini serang Milan kala itu.

Old Trafford pun jadi panggung bagi Kaka untuk unjuk kebolehan. Gelandang kreatif asal Brasil itu tidak gentar menghadapi sorak-sorai suporter yang memadati Panggung Impian. Dia kerap memamerkan magisnya dalam mengolah bola dan menggocek para pemain belakang MU.

Aksi Kaka yang pertama dalam duel ini adalah saat menyambut umpan dari Seedorf. Kaka dengan berani menguasai bola dan langsung berhadapan dengan bek sayap MU, Gabriel Heinze, dan menipunya. Lalu, dengan tenang, dia menceploskan bola ke gawang Edwin van der Sar dengan kaki kirinya.

Gol ini jadi gol penyama kedudukan buat Milan, setelah mereka tertinggal via gol Ronaldo pada menit enam. Aksi Kaka tidak selesai sampai situ. Pada menit 37, aksinya lebih gila lagi.

Pada menit 37, Milan melancarkan sebuah serangan balik. Berawal dari sebuah situasi bola panjang, Kaka menerima bola itu di wilayah sepertiga akhir pertahanan MU. Di sinilah aksi magis itu dimulai.

Untuk menghindari kawalan Heinze, Kaka melambungkan bola. Kemudian, Heinze dan Kaka sama-sama mengejar bola. Dari arah berlawanan, datang Patrice Evra yang juga siap mengadang. Kaka lebih cerdik, karena melakukan gerakan tipuan yang begitu cepat.

Kaka menggunakan kepalanya demi mengontrol bola dan menjauh, membiarkan Heinze bertabrakan dengan Evra. Setelahnya, Kaka bisa mengontrol penuh bolanya. Kaka kembali berduel langsung dengan Van der Sar. Tanpa kesulitan, dia mencetak gol kedua Rossoneri dengan sepakan kaki kanannya.

Aksi magisnya ini membuat seisi Old Trafford terdiam. Mereka menyaksikan bintang baru muncul di kubu Milan bernama Kaka.

Skor saat itu berubah 2-1 untuk keunggulan Milan. Memang, MU akhirnya mampu membalikkan keadaan dan menang 3-2 di laga itu, tetapi momen magis Kaka ini tetap jadi salah satu momen yang diingat hingga kini, karena mampu membuat dua bek tangguh kala itu pontang-panting.

Berlanjut ke leg 2, gantian Milan menjamu MU di San Siro. Efek positif dari pertemuan pertama masih terasa, terutama karena momen magis dari Kaka di pertemuan sebelumnya. Milan benar-benar menghancurkan Setan Merah di leg 2.

Kaka juga masih berkontribusi di leg 2 ini lewat torehan satu golnya, usai bekerja sama dengan Seedorf. Milan memenangkan laga ini dengan skor 3-0, memastikan diri melaju ke final Liga Champions yang kedua dalam kurun waktu tiga musim terakhir.

Di laga final, AC Milan mampu membalaskan dendam kepada Liverpool usai menang dengan skor 2-1. Namun, tetap saja, momen Kaka di laga Milan lawan Manchester United inilah yang menjadikan Liga Champions 2006/07 dikenang oleh pecinta sepak bola dunia.