Penyebab kedua, tentu saja datang dari sisi Manchester United. Sampai ketika tulisan ini dibuat, Setan Merah sudah memastikan diri lolos ke semifinal Liga Europa 2019/2020. Namun, kesuksesan di Liga Europa berbeda dengan di Liga Champions dari sisi pendapatan ekonomi.
Mengutip dari data yang dipaparkan akun @SwissRamble, analis bisnis sepak bola di Twitter, Manchester United mendapat penurunan pendapatan sekitar £59 juta dibanding apa yang mereka dapatkan musim lalu.
Lantas, apakah United benar-benar tak punya uang untuk membayar transfer Jadon Sancho? Eits, tunggu dulu.
Ed Woodward, CEO Manchester United, pernah berujar pada bulan lalu bahwa United sejatinya punya dana untuk melakukan transfer. Namun seperti kebanyakan klub sepak bola yang terimbas pandemik COVID-19, mereka tentu harus lebih bijak dalam melakukan pembelian pemain. Bahkan klub seperti Real Madrid saja, harus menahan diri tak ikut berburu Kai Havertz karena mereka harus bijak dalam melakukan belanja pemain.
Situasi yang dialami Manchester United, tentu berbeda dengan Chelsea, misalnya. The Blues mendapat sanksi di musim panas tahun lalu untuk melakukan transfer dan praktis mereka tidak keluar dana apa pun untuk belanja pemain. Dan di Januari, ketika hukuman transfer dicabut, skuat asuhan Frank Lampard juga tak mendatangkan pemain. Praktis, dana transfer mereka masih utuh untuk kemudian mendatangkan Hakim Ziyech dan Timo Werner.
Ini yang berbeda bagi United. Di Januari, di tengah situasi tim yang terpuruk dan inkonsisten, Setan Merah butuh transfer jitu untuk angkat performa tim. Alhasil, dana sekitar £65 juta dikeluarkan untuk memboyong Bruno Fernandes dari Sporting CP. Transfer yang jitu, karena performa tim terangkat dan hasil di akhir musim sangat memuaskan. Namun, transfer Bruno juga membuat kas keuangan Setan Merah menipis, ditambah per Maret 2020, pandemik akhirnya menghantam Inggris dan global.
Jadi, skema cicilan untuk Jadon Sancho yang disodorkan Manchester United sejatinya sangat beralasan. Yang sayangnya, skema dan angka yang disodorkan belum memuaskan bagi Dortmund.