Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi stadion (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • Manchester United kalah 0-1 dari Wolverhampton Wanderers di Old Trafford.
  • MU keok delapan kali di kandang musim ini, rekor terburuk sejak 1962/1963.
  • Ruben Amorim menuntut peningkatan performa lini depan MU setelah hanya mencatat dua tembakan tepat sasaran dari 12 percobaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Manchester United keok 0-1 dari Wolverhampton Wanderers dalam lanjutan Premier League musim 2024/25, Minggu (20/4/2025) malam WIB. Kekalahan itu sekaligus membuat Setan Merah ditampar sejarah buruk.

MU sejatinya tampil mendominasi sepanjang laga. Namun, dominasi tersebut tak berujung, karena Alejandro Garnacho dan kawan-kawan gagal memecah kebuntuan.

Kebuntuan yang dialami MU pun harus dibayar mahal. Itu karena Wolves justru mampu mencetak gol lebih dulu lewat gol Pablo Sarabia (77'), yang terjaga hingga akhir.

1. Kekalahan terbanyak dalam semusim di Old Trafford

Terasa menyakitkan, mengingat hasil buruk itu diderita di Old Trafford. Kekalahan ini memperburuk rapor minor tim asuhan Ruben Amorim di laga kandang Premier League.

Pada musim ini, mereka telah kalah delapan kali di Old Trafford. Ini kekalahan laga kandang terbanyak yang pernah dialami MU sejak musim 1962/1963 silam.

2. Amorim kesal dengan lini depan MU

Amorim berang dengan kekalahan tersebut. Performa MU di bawah standar, khususnya sektor lini depan. Mereka hanya mencatat dua tembakan tepat sasaran, dari 12 percobaan.

"Sangat mudah untuk mengulas pertandingan ini. Mereka mencetak gol dari satu-satunya peluang. Sedangkan, kami memiliki banyak peluang dan kami tidak mencetak gol. Jika Anda tidak mencetak gol, Anda tidak akan memenangkan pertandingan," ucap Amorim selepas laga di laman resmi klub.

3. MU harus lebih tajam

Juru taktik berpaspor Portugal itu pun menuntut Bruno Fernandes dan kawan-kawan evaluasi. Mereka harus lebih tajam jika ingin terus menang.

"Kami harus mencetak gol. Kami harus meningkatkan kemampuan di area permainan itu. Jika Anda tidak mencetak gol, Anda tidak akan menang. Kami harus meningkatkan kemampuan di sektor tersebut," kata Amorim.

Editorial Team