Jakarta, IDN Times - "Sepak bola lebih dari sekadar olahraga", sebuah frase yang sering kita dengar sehari-hari. Tapi, memang pada dasarnya sepak bola bisa menjadi sebuah kekuatan yang besar dalam upaya menyatukan orang-orang.
Revolusioner seperti Ernesto Che Guevara hingga Nelson Mandela percaya, kalau sepak bola dan olahraga lainnya, punya hal yang spesial. Che Guevara bahkan menggunakan sepak bola sebagai alat komunikasinya dalam urusan politik.
Sebab, Che Guevara merasa kalau bahasa sepak bola itu universal, dipahami oleh segala macam kalangan. Cuma satu tujuan dalam sepak bola, guyub demi bersenang-senang di lapangan.
Didier Drogba menjadi salah satu tokoh sepak bola dunia yang mewujudkan ungkapan itu. Singkatnya, lewat sepak bola, Drogba telah menyatukan kembali negaranya, Pantai Gading, yang sempat panas akibat konflik kepentingan antara 2 kelompok.
Pada 8 Oktober 2005, laga kualifikasi Piala Dunia 2006 tengah berlangsung. Kemenangan bagi Kamerun melawan Mesir akan membuat mereka lolos ke Piala Dunia keenam sepanjang sejarahnya. Apapun yang kurang dari itu, akan memungkinkan Pantai Gading lolos saat menghadapi Sudan. Mereka hanya tertinggal satu poin untuk melangkah lebih jauh dan lolos untuk pertama kalinya ke Piala Dunia.