Apa pun posisinya, menjadi pilihan pertama adalah tujuan semua atlet sepak bola. Namun, dalam persaingan yang ketat ini, sebagian harus ikhlas jadi pilihan kesekian. Apalagi, untuk posisi kiper yang jarang terdampak rotasi. Saat jadi kiper cadangan, diturunkan saja sudah untung. Itu pun biasanya karena kondisi mendesak atau memang sedang melakoni laga yang tak penting-penting amat.
Masalahnya, biasanya tim punya 3 kiper: 1 kiper utama dan 2 kiper cadangan. Kiper kedua biasanya masih dapat jatah bermain yang lumayan. Lantas, bagaimana nasib kiper ketiga? Apakah ini mimpi buruk buat seorang atlet?