Kiprah Arsenal Sepanjang Sejarah Liga Champions, Kapan Juara?

Intinya sih...
- Arsenal tampil di 20 musim Liga Champions tanpa pernah memenangi trofi, dengan 9 kali terhenti di babak 16 besar.
- Prestasi apik di grup, hanya gagal 4 kali dari 20 edisi berbeda, dengan kegagalan terakhir pada 2002/2003.
- Hanya sekali terhenti di semifinal dan final Liga Champions, Arsenal kalah tipis dari Barcelona pada tahun 2005/2006.
Arsenal menjadi salah satu klub yang paling sering mewakili Inggris di kompetisi antarklub Eropa, termasuk Liga Champions Eropa sebagai ajang paling bergengsi. Terhitung sejak 1998/1999 hingga 2023/2024 sebagai edisi terakhir yang telah sepenuhnya selesai, mereka tampil dalam 20 musim berbeda.
Sayangnya, persaingan ketat dengan klub-klub top Eropa lain membuat The Gunners kerap kali menemui kesulitan saat berlaga di Liga Champions. Pencapaian mereka di ajang tersebut menjadi bukti. Sepanjang sejarah, klub asal London tersebut belum pernah memenangi trofi Liga Champions. Lalu, seperti apa kiprah The Gunners di ajang tersebut?
1. Dari 20 edisi berbeda, Arsenal hanya gagal pada fase grup sebanyak 4 kali
Arsenal memiliki statistik yang apik kala bertarung pada fase grup Liga Champions. Dari 20 edisi berbeda, mereka hanya gagal sebanyak empat kali. Kegagalan terakhir bahkan telah terjadi lebih dari 2 dekade lalu, tepatnya pada 2002/2003.
Persaingan yang begitu ketat terjadi di Grup 2 Liga Champions 2002/2003. Arsenal yang finis di peringkat ketiga dengan koleksi 7 poin bahkan hanya terpaut 1 poin dengan Ajax Amsterdam di peringkat kedua. Sedangkan, Valencia yang finis sebagai juara grup mengoleksi 9 poin dari 6 laga. Selain tiga klub tersebut, ada AS Roma yang harus menerima nasib sebagai juru kunci dengan torehan lima poin.
2. Babak 16 besar menjadi momok bagi Arsenal dengan total 9 kegagalan dari 16 penampilan
Babak 16 besar menjadi momok bagi Arsenal. Sebab, mereka sering terhenti pada fase ini. Dari total 16 kesempatan berbeda, The Gunners terhenti sebanyak 9 kali. Raksasa Jerman, Bayern Munich, menjadi klub yang paling sering memberi pil pahit bagi Arsenal pada fase ini. Sepanjang sejarah, Die Roten menyingkirkan The Gunners sebanyak empat kali pada babak 16 besar Liga Champions.
Babak 16 besar Liga Champions 2016/2017 menjadi salah satu bukti dominasi Bayern Munich atas Arsenal. Dalam dua pertemuan, Die Roten selalu meraih kemenangan dengan skor telak 5-1. Tim besutan Arsène Wenger benar-benar dibuat tak berdaya oleh Die Roten yang saat itu diarsiteki Carlo Ancelotti.
3. Arsenal memiliki rapor buruk pada perempat final dengan hanya 2 keberhasilan dari 7 kesempatan
Rapor Arsenal pada perempat final Liga Champions Lebih buruk dibanding babak 16 besar. Mereka merasakan 5 kegagalan dari total 7 edisi berbeda. Salah satu catatan negatif tersebut terjadi pada musim lalu, saat pasukan Mikel Arteta disingkirkan Bayern Munich pada perempat final Liga Champions 2023/2024.
Pertemuan The Gunners dengan Die Roten pada perempat final Liga Champions 2023/2024 berlangsung sengit. Pada leg pertama di Emirates Stadium, kedua tim bermain imbang dengan skor akhir 2-2. Kemudian, pada leg kedua, Bayern Munich yang bermain di hadapan pendukung sendiri berhasil menuntaskan perjuangan dengan kemenangan tipis 1-0. Joshua Kimmich mencetak satu-satunya gol dalam duel di Allianz Arena tersebut.
4. Dalam 2 kesempatan berbeda, Arsenal merasakan sekali kegagalan pada semifinal
Arsenal hanya sekali terhenti pada semifinal Liga Champions dari total 2 kesempatan. Momen tersebut terjadi pada 2008/2009, saat mereka kalah dalam dua pertemuan sekaligus melawan Manchester United. Manchester United kemudian gagal merebut trofi juara setelah takluk dari Barcelona pada final.
Saat bertandang ke markas The Red Devils pada leg pertama, Arsenal mampu menahan gempuran tuan rumah dengan hanya kalah tipis 0-1. Satu-satunya gol tersebut dicetak John O'Shea. Sayangnya, The Gunners tak mampu memaksimalkan kesempatan sebagai tuan rumah pada leg kedua. Mereka kalah dengan skor 1-3. Gol-gol dari Ji-sung Park dan Cristiano Ronaldo hanya mampu dibalas satu gol dari Robin van Persie.
5. Arsenal hanya sekali merasakan final, namun berakhir pahit
Arsenal hanya sekali merasakan laga puncak Liga Champions. Momen tersebut terjadi pada 2005/2006, saat skuad mereka diisi Dennis Bergkamp dan Cesc Fàbregas. Sayangnya, kesempatan emas tersebut berakhir pahit lantaran tim besutan Arsene Wenger takluk dengan skor tipis dari Barcelona.
Dalam laga yang berlangsung di Stade de France tersebut, The Gunners mampu memimpin lebih dahulu lewat tandukan Sol Campbell pada menit 37. Namun, mereka tak mampu mempertahankan keunggulan pada babak kedua. Melalui sepakan kaki kanan, Samuel Eto'o menyamakan kedudukan pada menit 76. Juliano Belletti kemudian muncul sebagai pahlawan kemenangan Blaugrana lima menit kemudian dengan gol yang tercipta melalui tendangan kaki kanan, memanfaatkan assist dari Henrik Larsson. Pertandingan tersebut diwarnai kartu merah yang diterima kiper Arsenal, Jens Lehmann, pada menit 18.
Arsenal mengusung misi untuk meraih trofi Liga Champions pertama dalam sejarah klub pada 2024/2025 ini. Namun, hal tersebut tak akan mudah mengingat mereka kalah tipis 0-1 saat menjamu Paris Saint-Germain pada leg pertama semifinal. Dengan hasil tersebut, The Gunners dituntut menang dengan minimal margin dua gol pada leg kedua.