Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Stamford Bridge (pixabay.com/ahundt)

Intinya sih...

  • Chelsea mengancam Liverpool di puncak klasemen EPL 2024/2025 dengan posisi kedua dan 31 poin.
  • Prestasi The Blues cenderung tak konsisten selama lima musim terakhir di bawah manajemen berbeda.
  • Enzo Maresca membawa Chelsea tampil cukup baik dengan finis di posisi keenam pada musim 2023/2024.

Chelsea menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di English Premier League 2024/2025. Perlahan, tetapi pasti, mereka mengancam Liverpool yang bertengger di puncak klasemen. Hingga pekan ke-15, The Blues berada di posisi kedua dengan torehan 31 poin dari hasil 9 menang, 4 imbang, dan 2 kalah.

Jika mampu tampil konsisten dan mempertahankan tren positif, pasukan Enzo Maresca berpeluang mencatatkan prestasi terbaik dalam beberapa musim terakhir. Sebab, jika dilihat dari 5 musim terakhir, performa The Blues cenderung tak konsisten dan bahkan sempat keluar dari sepuluh besar.

1. Frank Lampard membawa Chelsea finis di posisi keempat pada 2019/2020

Chelsea mengalami penurunan prestasi di Premier League 2019/2020. Setelah finis di posisi ketiga pada musim sebelumnya, mereka turun ke posisi keempat pada musim ini. Di bawah asuhan Frank Lampard yang ditunjuk sebagai pelatih kepala pada awal musim, The Blues mengoleksi 66 poin dari hasil 20 menang, 6 imbang, dan 12 kalah.

Chelsea sejatinya mengawali musim dengan performa tak maksimal. Mereka hanya meraih 2 kemenangan dari 6 laga awal. Untungnya, Tammy Abraham dan kolega bangkit dan selalu meraih kemenangan dalam enam laga berikutnya.

2. Terpuruk pertengahan musim, Thomas Tuchel bawa Chelsea finis di posisi keempat pada 2020/2021

Prestasi Chelsea di Premier League 2020/2021 tak mengalami perubahan dibanding musim sebelumnya. Mereka kembali finis di posisi keempat, di bawah Manchester United, Liverpool, dan Manchester City yang meraih gelar juara. Namun, poin yang mereka raih lebih banyak dari musim sebelumnya, yaitu 67 poin dari hasil 19 menang, 10 imbang, dan 9 kalah. 

Perjalanan The Blues pada musim ini diwarnai dengan keputusan manajemen untuk memecat Frank Lampard dari kursi pelatih. pihak klub kemudian menunjuk Thomas Tuchel sebagai pelatih baru. Lampard dinilai tak mampu membawa anak asuhnya tampil apik hingga pertengahan musim. Edouard Mendy dan kolega bahkan sempat berada di posisi kesepuluh klasemen setelah kalah dari Leicester City pada pekan ke-18.

3. Premier League 2021/2022 menjadi musim terbaik Chelsea selama 5 musim terakhir

Thomas Tuchel membawa Chelsea tampil cukup baik di musim penuh pertamanya pada 2021/2022. Juru taktik berkebangsaan Jerman tersebut membawa The Blues menembus tiga besar. Dengan torehan 74 poin dari hasil 21 menang, 11 imbang, dan 6 kalah, mereka finis di posisi ketiga. Ini sekaligus menjadi capaian terbaik Chelsea selama 5 musim terakhir (2019--2024).

Mason Mount menjadi pemain yang paling moncer pada musim tersebut. Gelandang berpaspor Inggris itu menjadi top skor klub dengan torehan 11 gol. Selain itu, ada juga Kai Havertz dan Romelu Lukaku yang sama-sama mengemas delapan gol.

4. Premier League 2022/2023 menjadi musim terburuk Chelsea sejak 1994

Setelah mampu menembus tiga besar, Chelsea justru tampil sangat buruk pada 2022/2023. Dengan hanya 44 poin dari hasil 11 menang, 11 imbang, dan 16 kalah, mereka finis di posisi ke-12. Capaian tersebut merupakan yang terburuk sejak 1994.

Enam kekalahan beruntun pada pekan 29--34 menjadi catatan negatif The Blues pada musim tersebut. Capaian buruk tersebut juga membuat manajemen memecat Graham Potter pada akhir musim. Padahal, pelatih asal Inggris tersebut baru ditunjuk sebagai juru taktik 7 bulan sebelumnya.

5. Mauricio Pochettino membawa Chelsea bangkit pada 2023/2024, tetapi belum maksimal

Prestasi Chelsea mengalami lonjakan pada 2023/2024. Meski belum maksimal, Mauricio Pochettino yang ditunjuk sebagai juru taktik baru pada awal musim membawa anak asuhnya finis di posisi keenam. Mereka meraih 63 poin dari hasil 18 menang, 9 imbang, dan 11 kalah. 

Kiprah The Blues pada awal musim lalu sejatinya tak bisa dibilang bagus. Mereka sempat mendapat banyak kritik setelah hanya meraih 1 kemenangan dari 6 laga awal. Untungnya, mereka mampu bangkit dan bahkan sempat mencatatkan 3 kemenangan beruntun sebanyak 2 kali.

Chelsea di bawah Pochettino dianggap belum maksimal. Lantas, mereka menggantinya dengan Enzo Maresca. Namun, Maresca juga sempat diragukan. Capaian apik Chelsea pada paruh pertama Premier League 2024/2025 lalu membungkan para penggemar yang sempat meragukannya. Juru taktik asal Italia tersebut telah membuktikan kapasitasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team