Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stadion sepak bola
ilustrasi stadion sepak bola (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • LOSC Lille terhenti pada babak 16 besar Europa League 2009/2010

  • Langkah Lille di Europa League 2010/2011 terhenti pada putaran kedua

  • Lille finis sebagai juru kunci pada fase grup Europa League 2014/2015

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

LOSC Lille menjadi salah satu peserta Europa League 2025/2026 yang paling menyita perhatian penggemar sepak bola di Indonesia. Sebab, mereka menyertakan Calvin Verdonk dalam skuadnya untuk bertarung di kompetisi antarklub Eropa tersebut. Sebelumnya, pemilik 12 caps untuk Skuad Garuda itu diboyong dari NEC Nijmegen pada musim panas 2025.

Penampilan Lille dalam tiga laga awal fase grup Europa League 2025/2026 cukup baik. Mereka bertengger di peringkat 11 dari total 36 tim dengan torehan 3 poin. Ini sekaligus menghidupkan harapan bagi klub berjuluk Les Dogues untuk mencatatkan prestasi yang lebih baik. Sebab, dari total 4 kali keikutsertaan sebelum 2025/2026, kiprah mereka belum bisa dianggap memuaskan.

1. LOSC Lille terhenti pada babak 16 besar Europa League 2009/2010

Penampilan pertama Lille di Europa League terjadi pada 2009/2010, saat kompetisi tersebut baru berganti format dan nama dari UEFA Cup. Sebelumnya pada era UEFA Cup, Lille tampil dalam tiga edisi berbeda. Les Dogues kali ini berhasil lolos dari fase grup sebagai runner-up dengan 10 poin, terpaut 2 poin dari Valencia sebagai juara grup. Sayangnya, langkah Eden Hazard dan kolega terhenti pada babak 16 besar setelah menyingkirkan Fenerbahce pada putaran kedua atau fase penentuan untuk lolos ke babak 16 besar.

Liverpool menjadi tim yang membuat Lille gagal melaju hingga perempat final. Les Dogues sejatinya memiliki peluang setelah mengalahkan The Reds 1-0 pada leg pertama sebagai tim tuan rumah. Sayangnya, skuad asuhan Rudi Garcia terbantai 0-3 saat datang ke Anfield pada leg kedua.

2. Langkah Lille di Europa League 2010/2011 terhenti pada putaran kedua

Lille kembali finis sebagai runner-up pada fase grup Europa League 2010/2011. Kali ini, mereka mengumpulkan 8 poin, berjarak 4 poin dengan Sporting CP di puncak klasemen dan 1 poin dari KAA Gent di peringkat ketiga dan Levski Sofia di peringkat keempat. Namun, kali ini mereka tak berhak tampil pada babak 16 besar seperti musim sebelumnya.

Les Dogues hanya mampu melaju hingga putaran kedua di Europa League 2010/2011. Mereka disingkirkan PSV Eindhoven dengan agregat 3-4. Setelah bermain imbang 2-2 pada leg pertama, Lille kalah 1-3 saat datang ke markas PSV pada leg kedua.

3. Lille finis sebagai juru kunci pada fase grup Europa League 2014/2015

Pencapaian terburuk Lille sepanjang sejarah Europa League terjadi pada 2014/2015. Mereka tak mampu lolos dari fase grup setelah bertarung dengan Everton, Wolfsburg, dan Krasnodar. Les Dogues hanya mengumpulkan 4 poin dari 6 laga. 

Divock Origi tak pernah merasakan kemenangan di ajang tersebut. Seluruh poin yang didapat merupakan hasil dari laga imbang. Di sisi lain, mereka menelan dua kekalahan telak dengan skor 0-3 dari Everton dan Wolfsburg.

4. Setelah finis sebagai runner-up fase grup pada 2020/2021, Lille tak mampu melaju ke babak 16 besar

Pencapaian terakhir Lille di Europa League sebelum 2025/2026 berakhir mengecewakan. Mereka tak mampu mencapai babak 16 besar pada edisi 2020/2021. Langkah mereka dihentikan Ajax Amsterdam dengan agregat 2-4 pada fase play-off atau fase penentuan menuju babak 16 besar.

Sebelumnya, Les Dogues lolos dari fase grup sebagai runner-up. Mereka mengumpulkan 11 poin dan berjarak 2 poin dari AC Milan di puncak klasemen. Menariknya, skuad yang kala itu dilatih Christophe Galtier sempat membantai AC Milan di Giuseppe Meazza pada matchday ketiga.

Langkah LOSC Lille di Europa League tak pernah lebih dari babak 16 besar. Meski begitu, keikutsertaan mereka pada edisi 2025/2026 menghadirkan optimisme baru, terutama dengan bergabungnya Calvin Verdonk yang menambah warna dalam skuad Les Dogues. Performa solid pada awal fase grup menunjukkan potensi untuk menorehkan sejarah baru dan melampaui pencapaian sebelumnya. Kini, tinggal bagaimana konsistensi dan determinasi para pemain menjaga momentum agar Lille bisa melangkah lebih jauh di kompetisi antarklub Eropa tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team