Kondisi Adams terus memburuk. Ketergantungannya sudah sulit untuk diatasi. Namun, dia mendapatkan sebuah kepercayaan dari manajer Inggris, Terry Vernables, di masa persiapan Piala Eropa 1996.
Ban kapten yang diberikan kepadanya sedikit memberikan beban kepadanya. Dia merasa ada tanggung jawab besar yang diemban dan harus jadi contoh. Hanya saja, Adams belum bisa mengatasi kecanduannya akan alkohol.
Hingga akhirnya, Adams menemukan satu momen di periode Februari hingga Maret 1996. Kala itu, dia cedera dan harus menepi dari lapangan.
Selama masa pemulihan, Adams begitu dekat dengan alkohol. Hingga akhirnya, satu masa dia minum enam hingga delapan botol minuman beralkohol. Adams mabuk berat, lalu pingsan. Anak-anaknya sampai tak terurus.
"Ibu mertua menampar wajah saya dan langsung membawa anak-anak pergi. Kemudian, saya menerima tanggung jawab besar. Memimpin teman-teman di Piala Eropa 1996. Kala itu, saya berpikir, harus lebih dewasa. Pikiran saya cuma satu, latihan terus, mengembalikan kondisi fisik," ujar Adams.
"Saya kapten, harus meningkatkan diri, jadi contoh. Pikiran itulah yang membuat saya harus berubah. Ada pula ketakutan akan mati, karena saya tak bisa mengatasi kecanduan ini," lanjutnya.