Poster penolakan RB Leipzig dari suporter Fortuna Dusseldorf (espn.com)
RB Leipzig seolah-olah telah memiliki segala fondasi untuk menjadi klub besar. Namun, ada satu hambatan besar untuk mewujudkan hal tersebut. Masalah itu adalah penolakan besar-besaran dari seluruh basis suporter di tanah Jerman.
Hampir seluruh klub Jerman menganut sistem 50+1 yang menempatkan suporter sebagai pemegang saham terbesar klub. Sedangkan sisanya, dibagi kepada investor sebagai bentuk bantuan untuk klub dari segi finansial.
Namun, RB Leipzig tidak menggunakan sistem tersebut. Pasalnya, Red Bull GmbH jadi perusahaan yang mendominasi saham RB Leipzig saat ini. Oleh karena itu, suporter Jerman sangat membenci RB Leipzig dan selalu melakukan penolakan secara besar-besaran.
Akibatnya, RB Leipzig selalu dimusuhi serta dibenci dan tak punya basis suporter besar sebagai pondasi mereka untuk jadi klub raksasa.
Mengembangkan klub dari yang tidak dikenal hingga akhirnya besar dan populer, bukanlah perkara yang mudah. Namun jika manajemen klub berjalan dengan baik, RB Leipzig adalah contoh nyata yang telah terlihat.