Victor Boniface saat berseragam Bodø/Glimt (twitter.com/boniface_jrn)
Merantau ke Eropa pada usia belum genap 20 tahun merupakan tantangan sulit baginya. Boniface harus memikirkan banyak hal. Selama 3 tahun bersama Bodø/Glimt, petualangannya bak roller coaster. Ia bahkan pernah mengalami cedera robek ligamen sebanyak dua kali. Cedera tersebut sempat meragukannya untuk melanjutkan karier sepak bola.
Boniface juga menghadapi titik terendah dalam hidupnya di sana. Ia mengalami dua kejadian buruk pada waktu yang sama. Itu terjadi pada November 2020. Boniface mengalami cedera ACL untuk kedua kalinya. Akibat cedera tersebut, ia harus menepi selama setahun dan gagal pindah ke klub raksasa Belgia, Club Brugge.
Situasi makin rumit usai sang ibu meninggal dunia karena kecelakaan. Momen tragis tersebut membuatnya nyaris depresi. Boniface meluapkan semuanya dengan meminum alkohol dan melupakan aturan diet yang sudah ia jalani. Ia sempat ingin pensiun sebagai pemain sepak bola.
"Aku kehilangan gairah terhadap sepak bola untuk sementara waktu. Kondisiku sangat buruk saat itu. Aku menyerah. Aku tidak lagi tertarik bermain sepak bola. Aku biasanya tidak minum alkohol, tetapi aku memulainya karena depresi," ungkap Boniface dilansir The Athletic.
Boniface sempat ingin berhenti sebagai pemain sepak bola. Namun, hal itu tak terjadi karena motivasinya yang kuat sejak kecil. Dukungan dan semangat dari keluarga, khususnya dari kakek dan neneknya, membuat Boniface mampu bangkit dan melanjutkan kariernya di dunia sepak bola.