Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sepak pojok (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi sepak pojok (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Ipswich Town kalah 0-4 dari Arsenal, membuat mereka terdampar di peringkat 18 klasemen sementara.
  • Dengan selisih gol lebih buruk dari West Ham, Ipswich harus menyamai torehan poin West Ham untuk menghindari degradasi.
  • Leicester City dan Southampton sudah terdegradasi, sementara Manchester United selamat bersama Wolves dan Tottenham Hotspur.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ipswich Town di ambang jerat degradasi. Hasil ini tak lepas dari hasil buruk yang diterima klub Elkan Baggoott tersebut pada pekan 33.

Bermain di Portman Road, Minggu (20/4/2025), Ipswich Town kalah dari Arsenal dengan skor 0-4. Kekalahan ini membuat jalan mereka menuju degradasi semakin dekat.

1. Ipswich kalah besar selisih gol

Buah dari kekalahan lawan Arsenal, Ipswich terdampar di peringkat 18 klasemen sementara. Mereka menorehkan 21 poin dari 33 laga. Dengan sisa lima laga di Premier League musim ini, sejatinya mereka masih bisa menyamai torehan poin West Ham.

Saat ini, West Ham mencatatkan 36 poin di peringkat 17 klasemen sementara liga. Namun, mereka memiliki selisih gol lebih baik dari Ipswich, yaitu -18. Di sisi lain, selisih gol Ipswich berada di angka -38.

2. Menyusul Leicester dan Southampton

Di sisi lain, Leicester City dan Southampton sudah dipastikan terdegradasi dari Premier League. Leicester sendiri kalah dari Liverpool di pekan 33 dengan skor 0-1.

Sementara itu, Southampton sudah dipastikan terdegradasi sejak beberapa pekan lalu. Dengan begini, lengkap sudah tim yang terdegradasi dari Premier League.

3. MU selamat dari degradasi

Berkat hasil ini, ada satu tim yang mendulang untung, yaitu Manchester United. Dengan raihan 38 poin, MU dipastikan selamat dari degradasi, bersama Wolves dan Tottenham Hotspur.

Bagi Ipswich Town, masih ada harapan bagi mereka untuk bertahan di Premier League musim depan, meski itu tipis. Jangan sampai, Elkan Baggott tak merasakan atmosfer kompetisi sepak bola level tertinggi Inggris itu hanya karena degradasi.

Editorial Team