Kutukan para juara Liga Europa terus berlanjut. Kali ini, giliran Chelsea yang menjadi korbannya. Pada musim 2018-2019 Chelsea sanggup memenangi Liga Europa berkat mengatasi perlawanan Arsenal dengan skor 4-1. Pada musim itu juga Chelsea juga sanggup finish peringkat tiga di kompetisi domestiknya.
Pada pengundian Liga Champions, Chelsea segrup dengan Ajax, Lille dan Valencia. Chelsea justru harus bersaing ketat dengan Valencia dan Ajax untuk merebut tiket ke 16 besar. Pada akhirnya Chelsea menutup fase grup dengan berada di peringkat dua di bawah Valencia.
Berada di peringkat kedua membuat Chelsea berpotensi dipertemukan dengan tim-tim kuat. Benar saja, Chelsea dipertemukan tim kuat asal jerman, Bayern Munchen. Di atas kertas, Bayern lebih dijagokan untuk melaju. Hal ini tak terlepas dari performa Bayern saat berada pada fase grup.
Chelsea tak sanggup mengatasi perlawanan Bayern. Menjamu Bayern, Chelsea takluk dengan skor telak 0-3. Giliran bertamu, Bayern sekali lagi menunjukan keperkasaannya. Bayern menutup pertandingan dengan skor akhir 4-1. Keunggulan Agregat 7-1 untuk Bayern. Chelsea gagal mematahkan catatan buruk para juara bertahan Liga Europa yang tereliminasi di babak 16 besar Liga Champions.
Melihat anomali diatas, sejatinya ini bukan merupakan kabar baik bagi tim-tim yang berusaha memenangkan kompetisi Liga Europa. Sebut saja, Manchester United dan Inter Milan yang berusaha memburu trofi pertamanya musim ini.
Akankah tim-tim yang memenangkan Liga Europa 2020 dapat mematahkan kutukan tersebut?