Konsistensi Gebrakan Pramono Anung demi Jakarta Lebih Persija

Intinya sih...
Pramono Anung berencana merevitalisasi Stadion Cendrawasih agar bisa jadi tempat latihan bagi Persija.
Sebelumnya, Pramono sudah menetapkan JIS sebagai kandang Persija dan melakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Persija dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Pramono rutin berdiskusi dengan manajemen Persija untuk membuat Jakarta lebih beraroma Persija, termasuk soal keputusan penting seperti JIS.
Jakarta, IDN Times - Ada satu kalimat unik yang diujarkan Pramono Anung, tak lama setelah dia dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia ingin, Jakarta harus lebih Persija lagi.
"Mimpi saya tentang penyelesaian Kampung Bayam, tentang JIS, tentang rumah rusun ini, saya selalu di mana-mana menyampaikan bahwa Jakarta harus lebih Persija dan saya serius untuk itu,” ucap Pramono, kisaran Mei 2025 lalu.
Kalimat itu tidak hanya sekadar jadi pepesan kosong belaka. Pramono melakukan langkah-langkah nyata, agar Jakarta lebih beraroma Persija, mulai dari Jakarta International Stadium (JIS) hingga Stadion Cendrawasih.
1. Kenapa Stadion Cendrawasih?
Jadi, beberapa hari lalu, Pramono berkunjung ke Stadion Cendrawasih yang berlokasi di Cengkareng, Jakarta Barat. Dia berencana merevitalisasi stadion ini agar bisa jadi tempat latihan bagi Persija.
"Tapi kami juga tahu bahwa Persija belum punya tempat untuk latihan secara rutinnya. Kalau ada lapangan-lapangan seperti ini yang bagus, kan bisa kita kerjasamakan dengan Persija,” ujar Pramono.
Rencana revitalisasi Stadion Cendrawasih ini pun disambut baik oleh para warga di sekitar stadion. Mereka berharap, dengan adanya rencana itu, minat anak-anak terhadap olahraga akan bertambah.
Apalagi, dengan kehadiran Persija di sana, tentu akan membuat anak-anak semakin bersemangat menjadi pesepak bola yang mewakili Jakarta ke depannya.
2. Sudah menetapkan JIS jadi kandang Persija
Sebelum merencanakan Stadion Cendrawasih jadi tempat latihan baru bagi Persija, Pramono sudah menetapkan JIS sebagai kandang Persija. Hal itu termaktub dalam nota kesepahaman antara Persija dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Acara penandatanganan nota kesepahaman ini digelar pada Februari 2025 silam. Sampai sekarang, Pramono tetap konsisten dengan pendapatnya, bahwa Persija harus bermain di JIS.
Belum lagi, JIS juga sudah disolek sedemikian rupa agar lebih berbau Persija. Ada ornamen-ornamen lebih yang ditempatkan di area stadion, berpadu dengan kursi berwarna oranye, salah satu warna yang identik dengan Persija.
"Karena memang pesan dari Pak Gubernur adalah 17 kali Persija main itu harus tidak terganggu di JIS. Dengan kata lain untuk musim kompetisi 2025/26, kita ini dapat privilege atau jaminan untuk didahulukan main di sini," kata Direktur Persija, Mohammad Prapanca.
3. Rutin berdiskusi dengan manajemen Persija
Salah satu upaya lain Pramono dalam membuat Jakarta lebih Persija, adalah rutin berdiskusi dengan manajemen tim. Dalam beberapa pernyataan yang dilontarkan Prapanca, tampak Pramono dan manajemen tim acap bertemu.
Dalam diskusi itu juga, hadir beberapa keputusan penting, termasuk soal JIS. Agaknya, Pramono tahu betul bahwa Jakarta harus punya identitas, dan salah satu identitas yang dia dorong ke permukaan adalah Persija Jakarta.