Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bola (pixabay.com/phillipkofler)

Intinya sih...

  • Juma Bah memutus kontrak dengan Real Valladolid dan menebus nilai pelepasan menggunakan uang pribadi sebelum bergabung dengan Manchester City.
  • Kontroversi timbul saat Real Valladolid menuduh Manchester City mendorong Bah untuk memutus kontrak, meski nilai pelepasan sebenarnya berasal dari klub tersebut.
  • Real Valladolid mengklaim telah menawarkan kontrak baru kepada Bah namun ditolak, sementara agennya membantah klaim tersebut dan menuding klub sebagai yang ingin menjualnya.

Juma Bah luput dari perhatian publik pada bursa transfer Januari 2025. Padahal, ia merupakan pemain yang juga direkrut Manchester City. Nama Bah tertutupi oleh tiga pembelian utama The Cityzens pada periode ini, yaitu Omar Marmoush, Abdukodir Khusanov, dan Victor Reis.

Dibanding tiga nama tersebut, kepindahan Juma Bah ke Manchester City sebetulnya menyimpan kisah yang jauh lebih menarik. Bek asal Sierra Leone berusia 18 tahun itu bergabung setelah lebih dahulu memutus kontrak secara sepihak dengan klub sebelumnya, Real Valladolid. Ia bahkan menebus nilai pelepasan di dalam kontraknya menggunakan uang pribadi.

Hasilnya, kontroversi pun ikut mengiringi transfer Juma Bah dari Real Valladolid ke Manchester City. Bagaimana bisa begitu?

1. Juma Bah menebus kontrak di Real Valladolid menggunakan uang pribadi

Kontroversi transfer Juma Bah ke Manchester City dimulai ketika Real Valladolid mengeluarkan sebuah pernyataan resmi pada 22 Januari 2025. Klub yang dimiliki oleh Ronaldo Luis Nazario de Lima tersebut mengungkapkan bahwa pada hari itu, Bah menolak untuk berlatih. Real Valladolid juga menyatakan bahwa sehari sebelumnya, Bah lewat sang agen, Patrick Mork, menyampaikan pengajuan untuk mengakhiri kontrak. 

Demi memuluskan keinginannya, Bah pun membayar nilai pelepasan yang tercantum di dalam kontraknya menggunakan uang pribadi. Fakta ini didapat lewat konfirmasi dari Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) yang menyebut bahwa Bah memang telah mendepositkan uang sebesar nilai pelepasan yang tertera di dalam kontraknya. Menurut The Guardian, nilai tersebut berada di angka 6 juta euro (Rp101 miliar).

Meski begitu, dana tersebut sebetulnya berasal dari Manchester City. Mork menyatakan, ia, Bah, dan Manchester City terpaksa mengambil tindakan demikian karena Real Valladolid yang tidak bisa diajak bernegosiasi secara baik-baik. Pada hari yang sama ketika Bah mengajukan permintaan untuk memutus kontrak, Manchester City sempat mengirimkan proposal sebesar 6,75 juta euro (Rp113 miliar) untuk membeli sang pemain. Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Real Valladolid.

2. Situasi kontrak Juma Bah di Real Valladolid

Kontroversi transfer Juma Bah dari Real Valladolid ke Manchester City tidak terlepas akibat situasi kontraknya. Pada awal 2024/2025, Real Valladolid merekrut Bah dari AIK Freetong secara pinjaman. Berkat performanya yang memuaskan, mereka pun mengaktifkan opsi pembelian permanen pada 1 Januari 2025. Sebagai catatan, hingga pekan ke-20 LaLiga 2024/2025, Bah sudah bermain 12 kali.

Ketika membeli Bah, Real Valladolid mengikatnya dengan tipe kontrak untuk pemain juvenil (U-19). Di Spanyol, tim diwajibkan untuk menyertakan nilai pelepasan di dalam setiap kontrak seorang pemain. Maka, Real Valladolid pun menghargai Bah sebesar 6 juta euro yang pada akhirnya ia tebus menggunakan uang pribadi.

Namun, sebelum momen tersebut terjadi, Real Valladolid menyatakan bahwa mereka sempat menyodorkan kontrak baru kepada Bah dengan kategori kontrak yang lebih tinggi. Kesepakatan anyar tersebut secara otomatis akan membuat Bah mendapat kenaikan gaji dan juga meningkatkan nilai pelepasannya. Menurut The Guardian, nilai pelepasan Bah berada di angka 12 juta euro (Rp202 miliar) untuk kategori kontrak level pemain tim B dan 30 juta euro (Rp506 miliar) untuk kategori kontrak level pemain utama.

Akibatnya, Real Valladolid pun mengaku sangat sakit hati dengan sikap Bah yang justru memilih untuk memutus kontrak secara sepihak. Padahal, mereka sudah membuka pintu baginya untuk bermain di Eropa. Selain itu, Real Valladolid juga menuduh Manchester City sebagai dalang di balik keputusan Bah tersebut.

3. Respons dari agen Juma Bah

Namun, Patrick Mork membantah keras semua yang disampaikan oleh Real Valladolid. Lewat akun media sosialnya, agen sepak bola asal Swedia tersebut mengungkapkan berbagai kebenaran versinya. Pertama, Mork menegaskan, dirinya dan Juma Bah tidak pernah menolak perpanjangan kontrak yang disodorkan oleh Real Valladolid. Pasalnya, mereka memang tidak pernah menerima proposal tersebut.

Mork mengungkapkan bahwa Real Valladolid hanya pernah mengirimi mereka proposal kenaikan gaji. Namun, setelah tercapai kesepakatan, Real Valladolid tidak pernah menindaklanjutinya. Selain itu, Mork juga menyindir Real Valladolid dengan mengatakan bahwa peningkatan gaji yang disetujui pun sebetulnya masih terbilang rendah dibanding beberapa pemain lain yang tidak memberikan kontribusi sebesar Bah.

Terakhir, Mork mengungkapkan bahwa ketika Real Valladolid merekrut Bah secara permanen, mereka justru langsung memintanya untuk mencari pembeli potensial. Mereka berniat untuk menjualnya demi mendapat keuntungan finansial yang berlipat ganda. Namun, Real Valladolid disebut tidak pernah puas dengan setiap tawaran yang diajukan. Puncaknya, ia dan Manchester City pun akhirnya mengambil langkah untuk menebus kontrak Bah tersebut.

Kini, Real Valladolid menyatakan bahwa mereka akan membawa permasalahan ini ke meja hijau. Begitu pun dengan Patrick Mork yang merasa telah difitnah sehingga nama baiknya tercemar. Oleh karenanya, akhir dari permasalahan ini pun menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk dinantikan.

Sementara, Juma Bah saat ini sudah resmi dipinjamkan oleh Manchester City ke RC Lens hingga akhir 2024/2025. Skenario transfer yang terjadi menunjukkan bahwa ia adalah seorang calon bintang. Mampukah Bah merealisasikannya? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team