Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi suasana pertandingan di kandang Marseille, Stade Vélodrome
ilustrasi suasana pertandingan di kandang Marseille, Stade Vélodrome (commons.wikimedia.org/Hombrey)

Olympique Marseille merupakan salah satu klub besar Ligue 1 Prancis yang pernah memenangkan Liga Champions Eropa (UCL) pada 1992/1993. Beragam rekor pernah Les Olympiens torehkan selama 12 musim berkompetisi di UCL. Salah satunya adalah langsung unggul dengan minimal mencetak tiga gol pada babak pertama.

Les Olympiens beberapa kali menang dengan skor besar usai mengukir rekor tersebut. Berikut empat laga kala Marseille mencetak tiga gol pada babak pertama.

1. Marseille menang telak 3-0 atas Club Brugge pada fase grup UCL 1992/1993

Olympique Marseille berada satu grup dengan Club Brugge pada Liga Champions 1992/1993. Les Olympiens asuhan Raymond Goethals kala itu menurunkan beberapa nama legendaris di sepak bola Prancis, seperti Didier Deschamps, Fabian Barthez, dan Marcel Desailly. Sementara itu, pelatih Club Brugge, Hugo Broos, memainkan Tomasz Dziubinksi, Claude Verspaille, dan Daniel Amokachi, sejak menit pertama.

Marseille langsung unggul lewat gol penalti Franck Sauzee kala pertandingan baru berjalan 4 menit. Les Olympiens kemudian menorehkan dua gol tambahan melalui brace Alan Boksic pada menit kesepuluh dan 25. Keunggulan Marseille 3-0 atas Club Brugge bertahan sampai pertandingan selesai.

2. Marseille mengalahkan CSKA Moscow dengan skor 6-0 usai unggul 3-0 pada babak pertama pada fase grup UCL 1993/1994

Marseille menghadapi CSKA Moscow dalam laga fase grup Liga Champions pada 17 Maret 1993. Goethals kali ini menduetkan Rudi Voeller dengan Alan Boksic dan didukung Abedi Pele yang bermain sebagai gelandang serang. Di sisi lain, pelatih CSKA Moscow, Gennadiy Kotsylev, memainkan Ilshat Fayzulin, Oleg Sergeev, dan Sergey Mamchur, sebagai starter.

Marseille unggul cepat melalui gol penalti Franck Sauzee saat laga baru bergulir 5 menit. Ia menorehkan gol keduanya usai memaksimalkan umpan matang Rudi Voeller pada menit ke-34. Abedi Pele kemudian mencetak gol ketiga Marseille pada menit ke-43. Marseille memenangkan pertandingan ini dengan skor 6-0 atas CSKA Moscow di laga ini.

3. Marseille membantai MSK Zilina 7-0 dengan unggul 4-0 pada babak pertama pada fase grup UCL 2010/2011

Olympique Marseille bertandang ke kandang MSK Zilina, stadion pod Dubnom, pada fase grup Liga Champions 2010/2011. Pelatih Marseille kala itu, Didier Deschamps, mengandalkan Andre-Pierre Gignac sebagai striker utama dengan didukung Mathieu Valbuena dan Loic Remy yang bermain sebagai penyerang sayap. Sementara itu, pelatih CSKA Moscow, Pavel Hapal, menurunkan Tomas Oravec, Bello Babatounde, dan Admir Vladavic, dalam susunan starting line-up.

Marseille membuka keunggulan lewat brace Andre-Pierre Gignac pada menit ke-12 dan 21. Gabriel Heinze lalu menorehkan gol ketiga Marseille pada menit ke-24. Loic Remy memperlebar skor menjadi 4-0 lewat golnya pada menit ke-36. Marseille memenangkan pertandingan ini dengan keunggulan 7-0 atas MSK Zilina pada November 2010.

4. Marseille menang telak 4-0 atas Ajax Amsterdam dari babak pertama pada fase liga UCL 2025/2026

Olympique Marseille menghadapi runner-up Eredivisie Belanda 2024/2025, Ajax Amsterdam, pada fase liga UCL 2025/2026. Pelatih Marseille, Roberto De Zerbi, memainkan para pemain terbaiknya, seperti Mason Greenwood, Igor Paixao, dan Matt O'Riley. Di sisi lain, pelatih Ajax, John Heitinga, mengandalkan Steven Berghuis, Oscar Gloukh, dan Davy Klaasse, sejak menit pertama.

Marseille unggul cepat lewat brace Igor Paixao pada menit keenam dan ke-12. Les Olympiens menambah dua gol lagi melalui Mason Greenwood dan Pierre-Emerick Aubameyang pada menit ke-26 dan 52. Skor 4-0 untuk kemenangan Marseille atas Ajax bertahan sampai laga usai.

Keempat rekor di atas menjadi catatan apik bagi kiprah Marseille di UCL. Meski tidak lolos ke putaran final tiap musim, tetapi Les Olympiens selalu mengukir rekor apik di UCL. Marseille sendiri menampilkan performa impresif sejak ditangani Roberto De Zerbi pada musim panas 2024. Les Olympiens diprediksi dapat berbicara banyak selama berkompeitisi di UCL setelah menampilkan permainan menyerang dan organisasi bertahan yang solid pada 2025/2026.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo Sy