Fenomena Overseas France sebenarnya sebuah anomali. Kita hidup pada era modern dan tak lagi menormalisasi penjajahan. Namun, keputusan wilayah-wilayah itu memilih menyandang status bagian dari Republik Prancis pada era modern seyogyanya adalah legasi kolonialisme yang destruktif. Dilansir The Conversation, wilayah-wilayah tersebut sampai sekarang punya ketergantungan besar terhadap Prancis, terutama di sektor ekonomi, pendidikan, dan suplai pangan.
Dua kebijakan kolonial Prancis yang problematik adalah pertanian monokultur dan perbudakan. Merujuk tulisan Resiere, dkk untuk jurnal The Lancet berjudul ‘Chlordecone (Kepone) poisoning in the French Territories in the Americas’, dua wilayah bekas jajahan Prancis di Benua Amerika, Martinique dan Guadeloupe telah tercemar zat pestisida berbahaya bernama Chlordecone (Kepone) yang pada masa lalu umum dipakai di perkebunan pisang. Bersifat karsinogenik, WHO sudah resmi melarang penggunaannya pada 1979. Ironisnya, pemerintah kolonial Prancis masih membiarkan penggunaan Kepone di dua teritori itu sampai tahun 90-an.
Monokultur juga merusak tanah dan membuat Wilayah Terluar Prancis kesulitan mengembangkan pertanian mereka, sehingga kini tergantung bahan pangan impor dari Prancis. Kebijakan pertanian ala kolonial secara umum mengadopsi sistem perbudakan. Sistem ini secara otomatis menempatkan penduduk lokal di strata terbawah dan pendatang kulit putih beserta keturunannya di puncak piramida. Ketimpangan ini bertahan sampai sekarang terbukti dengan kepemilikan lahan dan unit bisnis di sana yang didominasi keturunan kulit putih Prancis (dikenal dengan istilah beke).
Sebagian darimu mungkin beranggapan mereka adalah beban untuk pembayar pajak di Prancis. Tapi, jika ditelaah lebih jeli, justru Prancis yang terus diuntungkan oleh situasi ini. Dengan dependensi besar di sektor pangan, Prancis dan kawan-kawannya di Uni Eropa punya pasar untuk menjual hasil produksi mereka. Pun penduduk Wilayah Terluar Prancis harus membayar lebih mahal untuk biaya makan dan kesehatan dengan penghasilan yang lebih rendah dibanding penduduk Prancis di daratan utama.