Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Conor Bradley (liverpoolfc.com)
Conor Bradley (liverpoolfc.com)

Jakarta, IDN Times - Liverpool kini tak usah susah mencari bek kanan demi melapis Trent Alexander-Arnold. Sebab, mereka baru saja menemukan mutiara baru, yakni Conor Bradley.

Sudah dua laga Bradley dimainkan oleh manajer Liverpool, Juergen Klopp, secara beruntun. Pertama, Bradley main dalam duel kontra Arsenal di babak ketiga Piala FA. Kemudian, Bradley kembali main saat melawan Fulham pada semifinal Piala Liga di Anfield, Kamis dini hari WIB (11/1/2024).

Dari kedua penampilannya itu, Bradley tampil solid. Meski sempat dibuat repot Willian, Bradley perlahan bisa bangkit dan main lebih baik di laga lawan Fulham. Bahkan, dia nyaris saja bikin assist.

"Dia bisa tidur enak di ruang ganti. Performanya luar biasa. Anak yang fantastis, karakternya kuat, bertalenta, punya potensi besar," kata Klopp dilansir Sky Sports.

1. Klopp kurang opsi

Conor Bradley (instagram.com/conorbradley.03)

Klopp mengakui berani menurunkan Bradley karena kurang opsi di sektor kanan. Alexander-Arnold cedera, membuat stok bek kanan habis.

Tapi, tak cuma itu, karena Bradley terlihat menjanjikan perkembangannya. Makanya, dia mau mempromosikan Bradley.

"Setiap orang menyukai, menghormatinya, dan mau dia sukses. Itu bagus," ujar Klopp.

2. Bradley sempat bikin kesalahan

Conor Bradley (instagram.com/conorbradley.03)

Memang, Klopp tak menampik gol pertama Fulham juga lahir dari kesalahan Bradley. Dia kehilangan kontrol bola hingga akhirnya kebobolan.

"Dia memang terlibat dalam gol lawan, usai kehilangan bola atau apalah itu. Tapi, secara tim, kami yang menyebabkan masalah melawan Fulham dengan pertahanan solidnya," kata Klopp.

3. Liverpool jagonya comeback

Senyum lebar Juergen Klopp usai Liverpool menang. (Twitter/@LFC).

Dalam duel melawan Fulham, Liverpool kembali menunjukkan jati dirinya sebagai raja comeback. Klopp menggunakan insting dan kecermatannya ketika melakukan pergantian, hingga akhirnya mampu menang.

"Kami lihat ada yang salah di babak pertama. Susah buat menggantinya, bicara dengan pemain, lalu mencari informasi. Jeda, menjadi masa krusial, bilang ke anak-anak harus main dan lainnya. Kami tak main buruk, tapi tidak bagus," ujar Klopp.

Editorial Team