Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi logo AC Milan (commons.wikimedia.org/Maarten Van Damme)
ilustrasi logo AC Milan (commons.wikimedia.org/Maarten Van Damme)

Intinya sih...

  • Milan harus punya target besar, yaitu juara dan bersaing dengan tim-tim terbaik dunia

  • Modric siap menularkan rasa lapar akan trofi ke Milan dan membawa mentalitas juara

  • Modric sudah akrab dengan trofi setelah 13 tahun di Madrid, meraih 28 gelar termasuk enam gelar Liga Champions dan empat titel LaLiga

Jakarta, IDN Times - Luka Modric merealisasikan kepindahannya ke AC Milan di musim panas 2025 ini. Dia pindah dari Real Madrid dengan status bebas transfer, usai bermain di sana selama 13 tahun.

Dalam benak Modric, AC Milan adalah tim yang besar. Mereka pernah berada pada masa ketika meraih Liga Champions dan Serie A sudah jadi rutinitas. Alhasil, kini dia ingin Milan kembali ke era seperti itu lagi.

1. Milan harus punya target yang besar

Dalam wawancara bersama Milan TV, Modric menegaskan jika Milan tak boleh biasa-biasa saja. Dengan status sebagai tim legendaris Italia, mereka harus punya target yang besar, yaitu juara.

"Milan tak boleh senang dengan raihan biasa-biasa saja. Klub ini harus punya target besar, yaitu meenjadi juara dan bersaing dengan tim-tim terbaik dunia. Itulah kenapa saya ada di sini," ujar Modric.

2. Siap menularkan rasa lapar ke Milan

Modric mengaku, sebagai pemain profesional, selalu dianugerahi rasa lapar akan trofi. Ketika sudah jadi juara, dia selalu ingin jadi juara lagi. Mentalitas inilah yang akan dia bawa ke Milan.

"Saya tidak pernah puas, saya selalu ingin lebih. Ketika saya jadi juara, saya selalu ingin mengulangnya. Itulah kenapa saya masih punya keinginan kuat dan rasa lapar untuk menang," kata Modric.

3. Modric memang akrab dengan trofi

Selama 13 tahun membela Madrid, Modric sudah akrab dengan trofi. Total. dia meraih 28 gelar, termasuk enam gelar Liga Champions dan empat titel LaLiga. Dia sudah berpengalaman soal juara.

Dengan mentalitas macam ini, Luka Modric diharapkan membangkitkan mental juara AC Milan yang tengah mati suri. Mereka tidak boleh puas hanya dengan gelar Supercoppa Italiana.

Editorial Team