Denmark vs Belgia. (twitter.com/EURO2020)
Denmark dan Belgia menurunkan para bintangnya sejak awal laga. Di starting XI kedua tim, terselip nama-nama seperti Romelu Lukaku, Dries Mertens, Youri Tielemans, Jan Vertonghen, Yussuf Poulsen, Pierre-Emile Hoejbjerg, Thomas Delaney, dan Martin Braithwaite.
Babak pertama juga dihiasi oleh penghormatan untuk gelandang Denmark, Christian Eriksen. Saat pertandingan masuk menit 10, laga dihentikan dan semua pemain yang tampil di atas lapangan, termasuk fans yang hadir di Parken Stadium, bertepuk tangan, tanda dukungan untuk Eriksen.
Denmark meledak di awal laga. Mereka seperti mendapat energi yang begitu besar dan langsung menekan pertahanan Belgia dengan kencang. Usaha mereka berhasil. Pada menit dua, Denmark mencetak gol cepat setelah umpan Hoejbjerg mampu dimaksimalkan oleh Poulsen. Skor 1-0 untuk Denmark.
Unggul cepat di awal laga, Denmark lebih nyaman dalam bermain. Memang, pada akhirnya mereka membiarkan Belgia menguasai bola, tetapi permainan pragmatis Denmark pada akhirnya membuat Belgia kerepotan. Braithwaite dan Poulsen bergantian mengancam gawang Thibaut Courtois.
Merespons permainan pragmatis Denmark, Belgia coba bermain lebih tenang. Setiap kali menguasai bola, mereka berusaha menahan bola selama mungkin, agar Denmark tidak bisa melancarkan serangan cepat mereka. Namun, agaknya itu jadi hal yang percuma.
Tekanan agresif Denmark membuat Belgia kesulitan. Setiap kali Belgia menguasai bola, Denmark akan selalu berupaya untuk menghentikan dengan tekel jitu. Alhasil, Belgia tidak pernah lama-lama menguasai bola, dan perlahan, kuasa bola beralih ke Denmark.
Situasi ini terus berlangsung sepanjang babak pertama. Alhasil, babak pertama berakhir dengan keunggulan 1-0 Denmark atas Belgia.