Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ekspresi Erik ten Hag saat MU digilas Aston Villa 1-3, Minggu (6/11/2022). (instagram/@manchesterunited).
Ekspresi Erik ten Hag saat MU digilas Aston Villa 1-3, Minggu (6/11/2022). (instagram/@manchesterunited).

Jakarta, IDN Times - Manchester United secara mengejutkan dihajar Aston Villa pada pekan 15 Premier League, Minggu (6/11/2022) malam WIB, dengan skor 1-3. Kekalahan itu membuat manajer MU, Erik ten Hag, meradang.

Bukan tanpa alasan, Ten Hag menilai para pemainnya tak bermain efektif. Sejumlah kesalahan juga dibuat oleh MU, hingga akhirnya kalah di Villa Park. Apa saja sih kesalahan MU versi Ten Hag?

1. Maksa umpan ke Ronaldo

Cristiano Ronaldo saat pemanasan sebelum duel lawan Aston Villa, Minggu (6/11/2022). (premierleague.com).

MU memang mendominasi penguasaan bola dalam laga ini, mencapai 59 persen. Namun, dominasi itu tak ditunjang dengan penyelesaian akhir yang tajam.

Setan Merah hanya mampu membuat delapan tembakan, tiga di antaranya tercatat sebagai on target. Artinya, terlihat jelas bagaimana mereka membuang peluang.

Terlebih, dalam membangun skema serangan, MU terus memaksa buat mengumpan ke Cristiano Ronaldo yang berada di kotak penalti. Padahal, Ronaldo kerap dikawal para pemain belakang Aston Villa.

"Saya pikir itu, merupakan sesuatu yang bodoh (sering mencari Ronaldo di udara). Kami mengirim terlalu banyak umpan silang cepat, terlalu memaksa, sebenarnya itu gak perlu. Kami harus menciptakan momen itu di saat yang tepat," kata Ten Hag melansir laman resmi MU.

2. Permainan MU jelek

Momen David de Gea kebobolan lawan Aston Villa, Minggu (6/11/2022). (premierleague.com).

Pria 52 tahun itu  juga kesal lantaran pemain MU membiarkan Villa bermain dengan leluasa. Mereka juga disebut terlalu longgar, kurang menekan, mudah kehilangan bola, dan tak mampu menciptakan alur serangan dengan baik, hingga akhirnya mandek di lini depan.

"Kami kalah di awal babak pertama, dan kedua. Itu tidak bisa diterima. Kami seperti tidak siap. Kami harus lebih tajam. Kami tidak menjaga bola, membiarkan mereka berlari di awal permainan, tidak mengorganisir permainan dengan rapi, dan kacau saat bertahan," ujar Ten Hag.

3. Tuntutan Ten Hag

Erik ten Hag. (manutd.com).

Kekalahan ini tak bisa diterima oleh Ten Hag, karena dinilai kurangnya rasa tanggung jawab. Maka dari itu, arsitek asal Belanda tersebut menuntut anak-anak asuhnya untuk bisa lebih bertanggung jawab ke depannya.

"Ini tidak dapat diterima. Seorang pemain harus bertanggung jawab untuk siap dalam pertandingan. Sepertinya mereka lebih segar dan itu tidak pernah bisa diterima," kata Ten Hag.

Editorial Team