Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia gagal meraup poin penuh pada matchday kedua Piala AFF 2024, Kamis (12/12/2024) malam WIB. Menjamu Laos di Stadion Manahan, Solo, 10 pemain Timnas ditahan Laos lewat drama enam gol, 3-3.
Duel berjalan ketat sejak peluit kick-off dibunyikan. Skuad Garuda tampil dominan dengan tekanan tinggi, tetapi Laos juga mampu menebar ancaman.
Laos bahkan menyengat lebih dulu. Memanfaatkan kesalahan umpan tuan rumah, Bounpachang Bounkong sukses memberikan assist kepada Phousomboun Panyavong saat duel baru berusia sembilan menit.
Sepakan Panyavong sebenarnya kurang sempurna. Tetapi, bola mengenai kaki Kakang Rudianto hingga masuk ke gawang kawalan Daffa Fasya.
Setelah itu, tensi duel meninggi. Banjir gol yang lahir membuat atmosfer di Manahan naik-turun.
Kadek Arel menyamakan kedudukan pada menit 12. Kebuntuan Timnas tercipta berkat lemparan ke dalam Pratama Arhan, yang gagal diantisipasi dengan baik oleh Laos.
Semenit kemudian, Laos kembali unggul. Kali ini, giliran Phathana Phonmatep yang menggetarkan jala skuad Garuda.
Rafael Struick dan kawan-kawan merespons kecolongan itu dengan baik. Lagi-lagi, lemparan Arhan berbuah manis, karena mampu disambar Muhammad Ferarri untuk menyamakan kedudukan pada menit 18.
Duel berjalan alot saat memasuki pertengahan babak. Tensi meninggi, karena kedua tim saling melakukan pelanggaran. Timnas sebenarnya memiliki banyak momentum untuk berbalik unggul, tetapi kurang klinis di depan gawang. Alhasil, skor 2-2 bertahan hingga jeda.
Pada paruh kedua, Timnas langsung melakukan perubahan. Asnawi Mangkualam, Zanadin Fariz dan Victor Dethan langsung diturunkan, menggantikan Kakang Rudianto, Rayhan Hannan, serta Hokky Caraka.
Kehadiran mereka urung membuat penampilan Timnas lebih efektif. Saat permainannya tengah mentok, skuad Garuda justru kehilangan Marselino Ferdinan yang diganjar kartu kuning kedua, menit 69.
Upaya Timnas akhirnya berbuah manis pada menit 72. Ferarri kembali mencatatkan namanya di papan skor, usai menyambar umpan Dony Tri Pamungkas.
Hanya saja, Timnas yang bermain 10 pemain begitu kesulitan, khususnya dalam transisi bertahan untuk meredam serangan balik cepat lawan. Peter Phanthavong sukses memanfaatkan celah tersebut, untuk menyamakan kedudukan pada menit 77.
Permainan Timnas kian buruk saat duel memasuki menit krusial. Banyak kesalahan umpan yang mereka pertontonkan. Alhasil, mereka gagal memecah kebuntuan dan harus rela bermain imbang 3-3.