Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dejan Lovren (instagram.com/dejanlovren6)

Perang dan konflik sejenis masih terus terjadi hingga sekarang. Dilatarbelakangi beragam alasan, entah itu politik atau perbedaan kepentingan, perang membawa banyak kesengsaraan. Masyarakat tidak menginginkan adanya perang yang berkecamuk di tempat tinggal mereka.

Para pemain sepak bola juga tak luput akan hal itu. Meski kehidupannya saat ini cukup mapan, terselip perjuangan yang berat demi bisa bertahan pada masa lalu. Salah satu pemain yang pernah menjadi korban perang adalah Dejan Lovren. Di usianya yang masih belia, ia harus mengungsi demi bisa bertahan hidup.

1. Masa kecil Lovren diwarnai dengan Perang Bosnia

Dejan Lovren saat membela Zenit St. Petersburg (twitter.com/fczenit_en)

Lovren lahir dan besar di wilayah yang rawan konflik militer. Ia berasal dari sebuah desa kecil bernama Kraljeva Sutjeska di Kota Zenica (kini berada di Bosnia-Herzegovina). Semua pada awalnya berjalan normal hingga Lovren memasuki usia tiga tahun pada 1992 silam.

Malapetaka muncul dengan pecahnya Perang Bosnia. Perang ini berakar dari perbedaan kepentingan antara etnis Bosnia dan Serbia yang berlangsung dari tahun 1992 hingga 1995 serta memakan korban hingga 100 ribu jiwa. Keluarga Lovren terjebak dalam zona konflik.

Suasana makin mencapai puncaknya. Ledakan bom terus terdengar di desa tempatnya tinggal. Lovren juga harus kehilangan sang paman yang tewas dibunuh oleh pihak musuh. Ia beserta keluarganya terpaksa bersembunyi di ruangan bawah tanah.

2. Melarikan diri ke Jerman bersama keluarganya demi kehidupan yang lebih baik

Editorial Team

Tonton lebih seru di