Boleh jadi, keputusan Mourinho untuk tidak sembarangan dalam menerima tawaran, dipicu karena kekecewaannya setelah melatih Manchester United. Ya, dalam wawancara tersebut, Mourinho kembali mengungkit kurangnya dukungan manajemen United terhadap dirinya. Utamanya dalam pembelian pemain.
Mourinho mencontohkan Pep Guardiola di Manchester City yang tidak kesulitan mendapatkan pemain-pemain yang diinginkan untuk memperkuat timnya.
"Di musim pertama di City, Guardiola bukanlah juara. Dia menghadapi situasi sulit meski orang mengharapkan City juara. Di musim berikutnya, Pep membuat keputusan hebat yang tentu saja didukung klubnya. Contohnya, dan menjual empat full back dan mendapatkan empat full back baru, Walker, Danilo, Mendy," ujar Mou.
Mantan pelatih FC Porto, Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid ini juga membandingkan apa yang diterima Klopp di Liverpool juga sama seperti Pep di City. Setelah Klopp datang, ada banyak pemain baru datang seperti Alisson Becker, Virgil Van Dijk, Mo Sala, Firmino, Mane, Fabinho, Keita. "Sementara bagi saya, saya merasakan situasi lebih sulit sebagai pelatih," keluh Mourinho.
Mourinho juga mengeluhkan perlakuan yang diterimanya ketika dia bertingkah buruk di pinggir lapangan semisal memprtes keputusan wasit ataupun menendang botol. Dirinya seringkali mendapatkan perlakuan berbeda dibandingkan yang diterima Guardiola dan Klopp. Dia bahkan berpikir, perlakukan berbeda tersebut mungkin karena dirinya tidak pernah menjadi pesepak bola profesional.