Jakarta, IDN Times - Tak hanya Cristiano Ronaldo yang mencuri atensi di laga Juventus vs Olympique Lyon pada babak 16 besar Liga Champions, Sabtu (8/8/2020) dini hari tadi. Berlaga sebagai tim tamu di laga tandang, Lyon tampil gagah berani melawan tuan rumah dan satu nama pemain muda tampil mencolok.
Ia adalah Maxence Caqueret, gelandang belia berusia 20 tahun.
Turun di laga debutnya di Liga Champions bersama tim utama, Maxence membuktikan kualitasnya. Alih-alih canggung, bahkan ia tampil superior berhadapan dengan eks gelandang andalan Lyon, Miralem Pjanic.
Tampil di skema 5 gelandang yang diturunkan Rudi Garcia, bersama Bruno Guimaraes dan Houssem Aouar, Maxence jadi andalan di ruang mesin Lyon. Beradu dengan Pjanic dan Adrien Rabiot, Maxence membuktikan diri mampu jadi andalan.
Dilansir dari Squawka, tampil penuh selama 90 menit, Maxence Caqueret berhasil mencatatkan kesuksesan 100 persen dari 4 percobaan dribel, membuat 3 intersep, 2 tekel, dan 7 kali sukses merebut bola. Semua itu dilengkapinya dengan catatan 86 persen untuk akurasi umpan selama 90 menit berlaga.
Sebelumnya, ini bukan kali pertama Maxence Caqueret turun berlaga bersama tim utama. Ia sudah mencicipi 8 laga Ligue 1 musim lalu bersama Lyon. Ia juga menjadi andalan tim U-19 kala berlaga di UEFA Youth League. Namun, laga dini hari tadi adalah debut pertama Maxence di tim utama kala berlaga di kompetisi paling glamor Benua Biru.
Bahkan, pesona pemain alumni akademi Lyon ini sanggup membuat Rudi Garcia menepikan Thiago Mendes dan Jeff Reine-Adelaide ke bangku cadangan.
Sebelum debutnya malam tadi, keterampilan bermain Maxence Caqueret memang sudah tersohor sejak di tim akademi. Saking hebatnya, GFFN bahkan memberi klaim bahwa Lyon menyebut Maxence sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah diproduksi oleh akademi mereka.
Seakan tak lengkap dengan puja-puji itu, media-media di Prancis bahkan menyebut Maxence Caqueret sebagai "Lyon's Sweet Prince" atau disebut juga "Sang Pangeran", mengingat pemain muda ini juga punya paras rupawan.