Burnley (twitter.com/BurnleyOfficial)
Sebelum degradasi pada 2022 lalu, Burnley kera menyulitkan Big Six Premier League. Tim-tim tersebut beranggotakan Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur. The Clarets pernah menaklukkan nama-nama besar tersebut.
Saat itu, Burnley diasuh Sean Dyche (2012–2022). Pelatih asal Inggris tersebut dikenal dengan permainan defensif yang rapat. Hal itu membuat tim yang berhadapan mengalami kesulitan menembus pertahanan. Kemenangan yang didapatkan Burnley melawan Big Six EPL pun biasa disebut berasal dari keberuntungan. Tak jarang serangan balik yang berbuah gol menjadi pembeda laga.
Setelah diasuh Vincent Kompany, permainan Burnley diyakini bukan seperti dahulu lagi. Sang pelatih membawa gaya bermain yang terbuka. Hasilnya dapat dilihat ketika merengkuh trofi Championship 2022/2023. Burnley mampu menerapkan permainan kuat antarlini dari pertahanan hingga penyerangan.
Burnley menjadi tim paling produktif dengan catatan 87 gol. Lini belakang The Clarets juga kokoh dengan kebobolan paling sedikit. Mereka hanya kemasukan gol sebanyak 35 kali. Permainan Burnley di bawah asuhan Kompany berpotensi bakal lebih menyulitkan Big Six EPL daripada tahun-tahun sebelumnya.
Kembalinya Burnley ke English Premier League 2023/2024 dengan nyawa baru patut untuk ditunggu. Kualitas Vincent Kompany dengan skuadnya bakal diuji di kompetisi teratas Liga Inggris. Mampukah Burnley melakukan gebrakan dan menjadi pesaing sengit di EPL? Menarik untuk dinantikan!