Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Timnas Indonesia vs Taipe (source: @TimnasIndonesia)
Timnas Indonesia vs Taipe (source: @TimnasIndonesia)

Intinya sih...

  • Grup B menjadi panggung balas dendam antara Arab, Indonesia, dan Irak.

  • Arab semakin matang dan siap membalas dendam ke Irak, sementara Timnas harus lebih optimis saat jumpa Irak.

  • Timnas harus menanti kejutan dari pelatih Patrick Kluivert dan bersiap dengan skema antisipasi dalam menghadapi Arab dan Irak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Putaran keempat Piala Dunia 2026 zona Asia tinggal menghitung hari. Timnas Indonesia berkesempatan lolos langsung, dengan syarat menjadi juara Grup B.

Misi tersebut tentu tidak akan mudah. Apalagi, putaran keempat tidak dimainkan di tempat netral. Qatar menjadi tuan rumah Grup A, sementara Arab Saudi menjadi penyelenggara Grup B.

Arab menjadi ujian perdana Pasukan Garuda pada 9 Oktober 2025. Timnas hanya punya waktu tiga hari untuk pemulihan, sampai menghadapi Irak di laga pamungkas, 12 Oktober 2025.

Arab tentu difavoritkan karena bermain di depan publik sendiri. Namun, Irak dan Indonesia bukan tanpa ancaman. Mereka memiliki kans yang besar untuk membuat tuan rumah gigit jari.

Lantas, seperti apa peluang Timnas untuk lolos ke putaran final Piala Dunia lewat putaran keempat kualifikasi?

1. Grup B bak panggung balas dendam

Selebrasi kemenangan Timnas Indonesia lawan Taiwan, Jumat (5/9/2025). (Dok. Istimewa)

Persaingan di Grup B antara Arab, Indonesia dan Irak terasa penuh tensi. Aroma balas dendam begitu kental, mengingat ketiga tim saling mengalahkan dalam pertemuan sebelumnya.

Melawan Arab, Timnas punya modal positif. Saat bersua di Grup C putaran ketiga kualifikasi, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan tak terkalahkan. Mereka mampu mendulang empat poin, dengan sekali imbang dan sekali imbang

Pada pertemuan pertama, Timnas berhasil menahan Arab 1-1 di King Abdullah Sports City, Jeddah pada September 2024. Pada pertemuan kedua, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan sukses menggebuk The Green Falcon 2-0 di SUGBK, November 2024.

Tim Merah Putih tentu tak boleh besar kepala atas rapor tersebut. Sebab, Arab yang tampil di depan publik sendiri tentu memiliki motivasi berlapis untuk membalaskan dendamnya.

Di sisi lain, Timnas justru punya catatan kelam saat jumpa Irak di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertemuan itu terjadi di putaran kedua, saat sama-sama tergabung di Grup F.

Saat berkunjung ke Basra International Stadium, tim yang kala itu masih ditukangi Shin Tae Yong dilumat 1-5 oleh Irak, November 2023. Pil pahit kembali ditelan saat Timnas menjamu Irak di SUGBK, karena keok 0-2.

2. Arab sudah semakin matang, momentum balas dendam ke Irak

Korea Ultras Garuda saat mendukung Timnas Indonesia vs Irak di SUGBK, 6 Juni 2024. (IDN Times/Naufal Fatahillah).

Pengamat sepak bola tanah air, Diego Basro menyatakan Arab kini sudah semakin matang. Gold Cup Concacaf 2025 menjadi bukti nyata kalau The Green Falcon tak boleh diremehkan.

Jauh sebelum itu, Arab juga berhasil menahan Jepang dengan skor 0-0 dalam lanjutan putaran ketiga kualifikasi, Maret 2025 lalu. Sedangkan, Timnas justru dilumat dalam dua pertemuan dengan Samurai Biru.

"Melawan Arab Saudi dapat dikatakan kita mendapat dua kali hasil positif, pertama hasil seri 1-1 dan 2-0 kita menang di SUGBK. Namun tentunya kita akan menghadapi Arab Saudi yang berbeda, mereka telah semakin matang lagi, setelah ikut serta di Gold Cup Concacaf 2025 lalu sebagai undangan. Di mana mereka bersua tim-tim berkualitas seperti Meksiko dan Amerika Serikat. Mereka juga berhasil menahan seri Republik Ceko pada laga persahabatan FIFA Matchday lalu, artinya persiapan mereka cukup matang, jelang kualifikasi round 4 ini," kata Diego Basro kepada IDN Times.

"Dengan game model yang berdasarkan pada high pressing dan counter attack cepat di bawah Herve Renard, tentu akan menjadi tantangan bagi timnas yang mulai bergerak pada sepak bola yang menekankan pada ball possession di bawah Patrick Kluivert, seperti yang ditunjukkan pada laga melawan Taiwan, dan Lebanon," lanjut Diego.

Di sisi lain, Timnas harus lebih optimistis kala jumpa Irak. Skuad Pasukan Garuda saat ini lebih mewah, ketimbang saat bersua di putaran kedua. Secara kemampuan individu, tim besutan Patrick Kluivert dianggap lebih oke ketimbang Irak.

"Melawan Irak tentu kita bisa sedikit lebih optimis lagi, karena kualitas individu pemain-pemain di timnas semakin meningkat dengan kehadiran Jay Idzes, Diks, Calvin Verdonk, dan terutama Joey Pelupessy yang dapat memberikan stabilitas di lini tengah. Saya pikir, kehadiran Pelupessy akan menjadi krusial dalam momen-momen transisi negatif dari menyerang ke bertahan, karena kemampuannya membaca permainan, dan positioningnya, diharapkan mampu membunuh momentum counter attack Irak yang mengerikan," kata Diego.

3. Menanti kejutan dari Kluivert

Patrick Kluivert (kiri) dan Joey Pelupessy (kanan) dalam jumpa pers jelang Timnas Indonesia melawan Jepang, Senin (9/6/2025). (Dok. PSSI Pers).

Timnas, menurut Diego, memiliki kans sapu bersih di putaran keempat. Namun, apa pun model permainan yang dipilih, Ole Romeny dan kolega harus siap dengan skema antisipasi. Jika ingin menguasai bola, harus ada mitigasi saat transisi. Begitu pula ketika bermain dengan garis pertahanan rendah, tim harus lebih efisien memanfaatkan serangan balik cepat.

Kecerdasan membaca situasi tak boleh luput, karena itu justru merupakan kuncinya. Pemain harus tahu kapan menekankan penguasaan bola, dan saat melepasnya untuk memancing lawan masuk lebih dalam. Dengan cara itu, timnas bisa membuka ruang untuk serangan balik yang lebih berbahaya.

"Apa pun game model yang akan diterapkan Timnas nanti, betul-betul disiapkan mitigasi-mitigasinya, jika ingin menguasai bola, bagaimana mitigasi saat terjadi transisi, begitupun ketika bermain dengan garis pertahanan yang rendah, bagaimana kita bisa efisien saat counter attack. Saya pribadi melihat timnas harus pintar membaca situasi, kapan kita menekankan penguasaan bola yang tinggi, kapan kita relakan possession, untuk memancing pemain-pemain lawan merangsek ke area pertahanan kita, lalu serang balik melalui counter attack cepat. Fokus pemain akan menjadi kunci," ucap Diego.

4. Timnas harus lebih sabar

Potret Patrick Kluivert saat latihan resmi Timnas Indonesia di Suita Stadium jelang melawan Jepang, Senin (9/6/2205). (Dok. PSSI).).

Legenda sepak bola Indonesia, Egi Melgiansyah turut bersuara. Egi mengingatkan agar Tim Merah Putih bisa bermain tenang melawan Arab dan Irak.

Mereka wajib menjaga emosi tetap stabil, mengingat karakter tim Timur Tengah acap memprovokasi lawan. Para pemain Timnas tidak boleh terpancing, apalagi sampai melakukan pelanggaran tak perlu.

"Kalau karakternya ya mereka main gak jauh seperti kita. Tapi, ingat, jangan sampai terpancing emosi. Mereka itu sering memprovokasi lawan. Itu yang paling utama," ucap Egi.

Egi justru bersyukur Timnas menghadapi Arab dan Irak di putaran empat kualifikasi. Dengan bersua mereka, Pasukan Garuda memiliki kans lebih besar untuk lolos.

"Kalau menurut saya Insya Allah bisa dapat. Menurut saya kita lebih baik dapat dari Timur Tengah, ketimbang melawan Korea Selatan, Jepang, itu lebih berat. Secara pribadi, kita lebih bisa untuk melawan mereka. Insya Allah, dengan semangat pemain-pemain Timnas sekarang, saya yakin bisa lolos," ujar Egi.

5. Menanti aksi para pemain Super League

Beckham Putra di laga Timnas Indonesia kontra China. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Pemain yang dibawa ke putaran empat dinilai sudah sesuai kebutuhan tim. Mereka dianggap sebagai pilihan terbaik, termasuk beberapa nama dari Super League yang tengah dalam performa puncak. Kehadiran mereka memberi pelatih banyak opsi dalam menyusun strategi.

Jika pemain-pemain Super League itu dimainkan bersamaan, chemistry yang sudah terbentuk bisa menjadi nilai tambah bagi Timnas. Hal itu diharapkan membuat permainan lebih solid dan memberi hasil positif di lapangan.

Apalagi, mereka akan berkumpul lebih dahulu di Arab. Para pemain di kompetisi domestik dijadwalkan bertolak ke Arab, yang terbagi beberapa kloter pada 1-2 Oktober 2025.

Salah satu pemain yang mendapat sorotan khusus adalah Beckham Putra. Ia disebut memiliki kualitas di atas rata-rata. Kepercayaan diri yang dimiliki Beckham juga diyakini bisa menjadi motivasi tambahan untuk tampil lebih baik.

"Mereka yang main di Super League dimainkan secara bersamaan itu menjadi nilai tambah. Mereka sudah punya chemistry. Jadi, ya kita lihat nanti seperti apa. Semoga hasilnya bagus," kata striker Barito Putera, Wildan Ramdhani.

"Menurut saya, Beckham punya kualitas yang berbeda, di atas rata-rata angkatan seusianya, bahkan di atas. Kalau dari kualitas, kita bisa lihat sendiri dia seperti apa. Cuma, yang bisa saya tekankan, Beckham punya keperayaan diri yang baik. Itu mungkin bisa menjadi tambahan motivasi buat dia," ucap Wildan.

Editorial Team