Kekalahan dari Chelsea pada Sabtu (1/11/2025) membuat Tottenham Hotspur kini kembali merasakan situasi yang toksik. Ini pun menjadi ujian berat pertama bagi pelatih baru mereka, Thomas Frank. Salah satu cara yang bisa menetralisasi keadaan tentu saja adalah dengan memperbaiki rekor kandang. Sosok asal Denmark tersebut pun sudah menyadarinya.
Sebelum kekalahan dari Aston Villa pada 19 Oktober 2025, Frank mengungkapkan bahwa salah satu targetnya memang adalah untuk menjadikan Tottenham Hotspur Stadium sebagai benteng yang sulit ditembus lawan. Baginya, jika itu tercapai, maka perjuangan mereka untuk meraih kemenangan sudah setengah jalan. Namun, itu cuma bakal terjadi jika ada kohesi antara pemain dan pendukung.
Frank menegaskan dirinya dan pemain bakal sebisa mungkin untuk menyuguhkan permainan yang ‘positif, menyerang, dan membahagiakan’. Namun, situasi ideal tersebut sangat jarang terjadi selama 90 menit penuh. Ketika tim mengalami kesulitan, di situlah peran para pendukung dibutuhkan. Ia meminta mereka untuk selalu memberikan dorongan.
Dua pertandingan terakhir Tottenham Hotspur sebelum jeda internasional November 2025 akan berlangsung di kandang. Mereka bakal menjamu FC Copenhagen di Liga Champions Eropa (4/11/2025) sebelum kembali bertarung di English Premier League dengan menghadapi Manchester United (8/11/2025). Ini merupakan kesempatan emas bagi Thomas Frank dan para pemain untuk merebut ulang hati para pendukung. Mampukah Spurs bangkit atau justru situasi malah makin memburuk?